Sunday, 10 October 2021

SEJARAH , LAMBANG, FILOSOFI SIMBOL, LATAR BELAKANG BERDIRINYA ASEAN

Rintokusmiran.com | Sejarah lambang filosofi simbol latar belakang berdirinya ASEAN- Berdirinya ASEAN diawali dari pertemuan 5 menteri luar negeri perwakilan dari negara-negara Asia Tenggara. Pertemuan ini dilaksanakan di Bangkok, Thailand, pada 5 hingga 8 Agustus 1967. Pengesahan berdirinya ASEAN termuat dalam Deklarasi Bangkok atau yang disebut juga sebagai Deklarasi ASEAN

ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama negara di Asia Tenggara. Jumlah negara di ASEAN kini 10. Organisasi ini dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Indonesia termasuk negara pendirinya bersama Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Dalam situs resmi ASEAN disebutkan, negara-negara anggota ASEAN, berdasarkan tanggal menjadi anggota, adalah Indonesia (8 Agustus 1967), Malaysia (8 Agustus 1967), Singapura (8 Agustus 1967), Thailand (8 Agustus 1967), Filipina (8 Agustus 1967), Brunei Darussalam (8 Januari 1984), Vietnam (28 Juli 1995), Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli 1997), dan Kamboja (30 April 1999).

SEJARAH , LAMBANG, FILOSOFI SIMBOL, LATAR BELAKANG BERDIRINYA ASEAN
SEJARAH , LAMBANG, FILOSOFI SIMBOL, LATAR BELAKANG BERDIRINYA ASEAN

Dalam situs resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) disebutkan, Timor Leste yang secara geografis terletak di wilayah Asia Tenggara secara resmi telah mendaftarkan diri sebagai anggota ASEAN pada tahun 2011. Ihwal keanggotaan Timor Leste tersebut masih dalam pembahasan sepuluh negara anggota ASEAN


akarta - ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama negara di Asia Tenggara. Jumlah negara-negara ASEAN kini 10. Organisasi ini dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Indonesia termasuk pendiri organisasi negara Asia Tenggara ini bersama Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.


Dalam situs resmi ASEAN disebutkan, negara-negara anggota ASEAN, berdasarkan tanggal menjadi anggota adalah Indonesia (8 Agustus 1967), Malaysia (8 Agustus 1967), Singapura (8 Agustus 1967), Thailand (8 Agustus 1967), Filipina (8 Agustus 1967), Brunei Darussalam (8 Januari 1984), Vietnam (28 Juli 1995), Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli 1997), dan Kamboja (30 April 1999).


Dalam situs resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) disebutkan, Timor Leste yang secara geografis terletak di wilayah Asia Tenggara secara resmi telah mendaftarkan diri sebagai anggota ASEAN pada tahun 2011. Ihwal keanggotaan Timor Leste tersebut masih dalam pembahasan sepuluh negara anggota ASEAN.


Sejarah mencatat, pada awalnya ASEAN dibentuk bertujuan untuk menggalang kerja sama antarnegara anggota dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian dan stabilitas wilayah, serta membentuk kerja sama dalam berbagai bidang kepentingan bersama.


Pada perkembangan berikutnya organisasi ini membuat berbagai agenda yang signifikan di bidang politik seperti Deklarasi Kawasan Damai, Bebas, dan Netral (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality Declaration/ ZOPFAN) yang ditandatangani tahun 1971. Kemudian, pada tahun 1976, lima negara awal anggota ASEAN juga menyepakati Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/ TAC) yang menjadi landasan bagi negara-negara ASEAN untuk hidup berdampingan secara damai.




Tiap negara ternyata memiliki ciri yang berbeda. Berikut adalah profil dan karakteristik negara ASEAN :


1. Indonesia


-Kepala Negara Indonesia: Presiden


-Kepala Pemerintahan: Presiden


-Ibu Kota Indonesia: Jakarta


-Hari Kemerdekaan Indonesia: 17 Agustus


-Bahasa: Bahasa Indonesia


-Mata Uang: Rupiah (IDR)


-Populasi: 261,1 juta (2016)


-GDP: USD 1.015 miliar (est. 2017)


-GDP/Kapita: USD 3.871 (est. 2017)


-Luas Wilayah: 1.904.569 km persegi




2. Malaysia


-Kepala Negara Malaysia: Raja


-Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri


-Ibu Kota Malaysia: Kuala Lumpur


-Hari Kemerdekaan Malaysia: 31 Agustus


-Bahasa: Melayu, Inggris, Cina, dan Tamil


-Mata Uang: Ringgit (MYR)


-Populasi: 31.19 juta jiwa (2016)


-GDP: USD 336.3 miliar (est. 2017)


-GDP/Kapita: USD 10.426 (est. 2017)


-Luas Wilayah: 329.847 km persegi




3. Singapura


-Kepala Negara Singapura: Presiden


-Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri


-Ibu Kota Singapura: Singapura


-Hari Kemerdekaan Singapura: 9 Agustus


-Bahasa: Inggris, China Mandarin, Melayu, dan Tamil


-Mata Uang: Dolar Singapura (SGD)


-Populasi: 5.61 juta jiwa (2016)


-GDP: USD 311,3 miliar (est. 2017)


-GDP/Kapita: USD 55,252 (est. 2017)


-Luas Wilayah: 721.5 km persegi




4. Thailand


-Kepala Negara Thailand: Raja


-Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri


-Ibu Kota Thailand: Bangkok


-Hari Kemerdekaan Thailand: 5 Desember


-Bahasa: Thai


-Mata Uang: Baht (THB)


-Populasi: 68.86 juta jiwa (2016)


-GDP: USD 403.6 miliar (est. 2017)


-GDP/Kapita: USD 5.842 (est. 2017)


-Luas Wilayah: 513.120 km persegi






5. Filipina


-Kepala Negara Filipina: Presiden


-Kepala Pemerintahan: Presiden


-Ibu Kota Filipina: Manila


-Hari Kemerdekaan Filipina: 12 Juni


-Bahasa: Filipino/Tagalog dan Inggris


-Mata Uang: Peso (PHP)


-Populasi: 103.3 juta jiwa (2016)


-GDP: USD 348.6 miliar (est. 2017)


-GDP/Kapita: USD 3.280 (est. 2017)


-Luas Wilayah: 343.448 km persegi




6. Brunei Darussalam


-Kepala Negara Brunei Darussalam: Sultan


-Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri


-Ibu Kota Brunei Darussalam: Bandar Seri Begawan


-Hari Kemerdekaan Brunei Darussalam: 23 Februari


-Bahasa: Melayu, Inggris dan Mandarin


-Mata Uang: Dolar Brunei (BND)


-Populasi: 423.196 jiwa (2016)


-GDP: USD 11,8 miliar (est. 2017)


-GDP/Kapita: USD 27.561 (est. 2017)


-Luas Wilayah: 5.765 km persegi




7. Laos


-Kepala Negara Laos: Presiden


-Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri


-Ibu Kota Laos: Vientiane


-Hari Kemerdekaan Laos: 2 Desember


-Bahasa: Lao, Prancis, dan Inggris


-Mata Uang: Kip (LAK)


-Populasi: 6.76 juta jiwa (2016)


-GDP:USD 14,8 miliar (est. 2017)


-GDP/Kapita: USD 2.029 (est. 2017)


-Luas Wilayah: 237.955 km persegi




8. Myanmar


-Kepala Negara Myanmar: Presiden


-Kepala Pemerintahan: Presiden


-Ibu Kota Myanmar: Nay Pyi Taw


-Hari Kemerdekaan Myanmar: 4 Januari


-Bahasa: Burma


-Mata Uang: Kyat (MMK)


-Populasi: 52.89 juta jiwa (2016)


-GDP: USD 75,7 miliar (est. 2017)


-GDP/Kapita: USD 1.438,8 (est. 2017)


-Luas Wilayah: 676.578 km persegi




9. Vietnam


-Kepala Negara Vietnam: Presiden


-Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri


-Ibu Kota Vietnam: Hanoi


-Hari Kemerdekaan Vietnam: 2 September


-Bahasa: Vietnam


-Mata Uang: Dong (VND)


-Populasi: 92,7 juta jiwa (2016)


-GDP: USD 215,9 miliar (est. 2017)


-GDP/Kapita: USD 2.307 (est. 2017)


-Luas Wilayah:


331.230,8 km persegi




10. Kamboja


-Kepala Negara Kamboja: Raja


-Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri


-Ibu Kota Kamboja: Phnom Penh


-Hari Kemerdekaan Kamboja: 9 November


-Bahasa: Khmer, Perancis, dan Inggris


-Mata Uang: Riel (KHR)


-Populasi:15.76 juta jiwa (2016)


-GDP: USD 20,9 miliar (est. 2017)


-GDP/Kapita: USD 1.308 (est. 2017)


-Luas Wilayah: 181.035 km persegi.


Negara pendiri ASEAN


Berdirinya ASEAN diawali dari pertemuan 5 menteri luar negeri perwakilan dari negara-negara Asia Tenggara.


Pertemuan ini dilaksanakan di Bangkok, Thailand, pada 5 hingga 8 Agustus 1967. Pengesahan berdirinya ASEAN termuat dalam Deklarasi Bangkok atau yang disebut juga sebagai Deklarasi ASEAN.


Berikut adalah lima negara pendiri ASEAN beserta nama perwakilannya:


Indonesia: Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia)


Malaysia: Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia)


Singapura: Sinnathamby Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura)


Filipina: Narciso Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina)


Thailand: Thanat Koman (Menteri Luar Negeri Thailand)


Latar belakang terbentuknya ASEAN


Adanya konflik yang terjadi di beberapa negara Asia Tenggara saat itu menjadi alasan dibentuknya ASEAN. Selain karena adanya konflik dan perselisihan, ada beberapa latar belakang atau faktor pendorong kerjasama antar negara ASEAN, yaitu:


1. Persamaan geografis


Negara-negara di wilayah ASEAN berada di kawasan Asia Tenggara yang terletak di antara Benua Australia dan daratan Benua Asia, serta di antara Samudra Hindia dan Pasifik.


2. Persamaan budaya


Penduduk Asia Tenggara merupakan keturunan dari ras Malayan Mongoloid. Ras ini dalam perkembangannya banyak menerima pengaruh budaya, warna kulit, makanan, hingga adat istiadat dari wilayah India, Arab (Gujarat), dan China.


3. Persamaan kepentingan


Semua negara di Asia Tenggara memiliki tujuan dan visi yang sama yaitu kesejahteraan, kedamaian, keamanan, dan ketertiban, baik itu dalam lingkup nasional maupun regional.


4. Persamaan nasib


Hampir seluruh negara di Asia Tenggara dijajah oleh negara lain, seperti Indonesia oleh Belanda, Malaysia dan Singapura oleh Inggris, hingga Filipina oleh Spanyol dan Amerika. Hanya negara Thailand yang bebas dari penjajahan.


Anggota negara ASEAN


Dilansir dari laman Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia, berikut adalah 10 negara yang tergabung dalam ASEAN dan tanggal bergabungnya.


Indonesia: 8 Agustus 1967


Malaysia: 8 Agustus 1967


Singapura: 8 Agustus 1967


Thailand: 8 Agustus 1967


Filipina: 8 Agustus 1967


Brunei Darussalam: 8 Januari 1984


Vietnam: 28 Juli 1995


Laos: 23 Juli 1997


Myanmar: 23 Juli 1997


Kamboja: 30 April 1999




Tujuan ASEAN didirikan


Pada dasarnya, tujuan utama didirikannya ASEAN adalah untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang sejahtera, damai, aman, dan stabil. Apabila merujuk pada Deklarasi ASEAN yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 1967, tujuan dibentuknya ASEAN adalah sebagai berikut:

Mempercepat kemajuan sosial, pertumbuhan ekonomi, serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara

Meningkatkan stabilitas dan perdamaian regional yang dapat direalisasikan dengan jalan saling menghormati keadilan serta taat hukum di dalam hubungan antar negara se-Asia Tenggara dan mematuhi prinsip-prinsip dari Piagam PBB agar tidak menimbulkan penyalahgunaan wewenang.

Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu antar negara anggota dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan bersama, baik dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, administrasi, sosial, budaya, dan teknik.


Membina dan menjalin kerja sama yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil industri, pertanian, perluasan perdagangan dalam komoditas internasional, perbaikan sarana dan prasarana komunikasi serta transportasi, dan peningkatan taraf hidup rakyat dari masing-masing negara anggota.

Melakukan peningkatan pada kualitas ilmu pengetahuan di antara anggota.

Saling membantu sarana pelatihan dan penelitian untuk tujuan pendidikan, administrasi, profesional, dan teknik.

Menjaga hubungan baik dengan organisasi internasional yang memiliki tujuan dan visi yang sama, serta membuka peluang untuk menjalin hubungan yang lebih dekat.

LAMBANG ASEAN


Setelah mengetahui sejarah pembentukan dan tujuan, berikutnya ASEAN memiliki yang menjadi identitas. Lambang ini dibentuk dari beberapa simbol dan warna yang mempunyai karakter dan makna filosofis. Berikut penjelasan arti lambang ASEAN yang perlu diketahui :


Lambang ASEAN melambangkan ASEAN yang stabil, damai, bersatu, dan dinamis. Warna Lambang biru, merah, putih dan kuning, mewakili warna utama dari lambang semua Negara Anggota ASEAN.


Warna biru melambangkan kedamaian dan stabilitas. Merah menggambarkan keberanian dan dinamisme, putih menunjukkan kesucian dan kuning melambangkan kemakmuran.


Batang padi di tengah sebagai simbol yang mewakili impian para Bapak Pendiri ASEAN. Di mana negara-negara di Asia Tenggara terikat bersama dalam persahabatan dan solidaritas.


Lingkaran yang mengelilingi simbol padi melambangkan persatuan negara-negara ASEAN.


SEJARAH , LAMBANG, FILOSOFI SIMBOL, LATAR BELAKANG BERDIRINYA ASEAN PDF

No comments: