Monday, 2 August 2021

MATERI DAN KUNCI JAWABAN BUKU SISWA KELAS 5 SD TEMA 1 SUBTEMA 3 PEMBELAJARAN 3 HALAMAN 145, 146, 150,151

Rintokusmiran.com | Materi dan kunci jawaban buku siswa kelas 5 SD tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 3. Pada Pembelajaran 3 ini akan mempelajari pengaruh kondisi geografis bangsa Indonesia sebagai negara maritim dan kepualauan terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat secara peduli, membedakan pengaruh kondisi geografis bangsa Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat secara bertanggung jawab, menentukan ide pokok dari bacaan secara percaya diri,menyebutkan perilaku yang seusai dengan nilai-nilai Pancasila dengan percaya diri.
MATERI DAN KUNCI JAWABAN BUKU SISWA KELAS 5  SD TEMA 1 SUBTEMA 3 PEMBELAJARAN 3 HALAMAN 145, 146, 150,151
MATERI DAN KUNCI JAWABAN BUKU SISWA KELAS 5  SD TEMA 1 SUBTEMA 3 PEMBELAJARAN 3 HALAMAN 145, 146, 150,151


Kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan menyimpan potensi yang besar dalam berbagai bidang, seperti di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan transportasi. Potensi-potensi tersebut dapat menjadi modal yang penting dalam pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.

Wilayah Indonesia yang berupa kepulauan, antara pulau satu dengan yang lainnya disatukan oleh laut mengakibatkan bervariasinya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Masing-masing pulau memiliki karakteristik masingmasing, mulai dari kondisi alam maupun kondisi sosial-budayanya. Variasi dan karakteristik potensi tersebut terlihat dari lengkap dan beragamnya bentang alam dan hasil alamnya, beragamnya suku bangsa yang mengakibatkan beragam pula ada istiadat dan budayanya, serta beragamnya agama, golongan, dan kelompok masyarakatnya. Keberagaman yang disebabkan adanya perbedaan antara pulau satu dengan pulau yang lainnya ini tidaklah menjadi pemecah dan perenggang, namun justru menjadi pemersatu, karena antara yang satu dengan yang lain bisa saling melengkapi. 

Kondisi geografis sebagai negara maritim dan kepulauan membawa banyak keuntungan bagi bangsa Indonesia. Wilayah laut Indonesia yang sangat luas  telah diakui secara internasional sebagai negara maritim yang ditetapkan dalam UNCLOS pada tahun 1982. Hal ini berarti Bangsa Indonesia diberi kewenangan untuk memanfaatkan potensi sumber daya laut.

Cakupan wilayah yang sangat besar dan luas, tentu saja laut Indonesia mengandung keanekaragaman sumber daya alam laut yang sangat potensial, baik hayati maupun non-hayati. Sumber daya alam laut tersebut antara lain ikan, terumbu karang dengan kekayaan biologi yang bernilai ekonomi tinggi, wisata bahari, sumber energi minyak dan gas bumi, bahan mineral, dan juga media transportasi antarpulau. Semua potensi alam tersebut tersedia dalam jumlah yang besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Besarnya peluang ekonomi dari pemanfaatan potensi sumber daya laut yang sedemikian besar ini tentunya dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia. Hingga pada akhirnya juga akan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan bangsa. Kelompok masyarakat yang bisa merasakan langsung potensi kekayaan sumber daya kelautan ini adalah masyarakat yang berda di pesisir. Banyak jenis pekerjaan yang bisa diusahakan untuk menunjang kehidupan ekonominya.

Halaman 145
Ayo sebutkan jenis-jenis usaha atau pekerjaan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam laut di Indonesia.

Jawaban Halaman 145

1. Nelayan
2. Pertambangan minyak lepas pantai
3.Berbagai sektor usaha wisata: pegawai hotel, warung makan, toko cinderamata, penyewaan perahu dan alat-alat permainan air, penjual tiket, pemandu wisata, dan lain-lain
4. Pelayaran
5. Berbagai sektor usaha di pelabuhan
6. Tukang parkir di daerah wisata pantai


Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat

Sebagai negara maritim dan kepulauan yang berada di antara Benua Australia dan Asia membawa pengaruh terhadap kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena dengan posisi tersebut menyebabkan Indonesia menjadi jalur perdagangan dunia. Mau tidak mau banyak pedagang dari berbagai  negara di seluruh belahan bumi ini akan melewati dan mampir ke Indonesia. Pedagang-pedagang dari berbagai negara tersebut tentunya memiliki latar  belakang yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Para pedagang yang mampir dan ada sebagian yang menetap di Indonesia turut membawa adat budaya dari negara asalnya. Lambat laun adat budaya yang dibawa tersebut akan berbaur, bercampur, bahkan melebur dengan adat budaya asli Indonesia.

Berikut adalah beberapa dampak yang diakibatkan oleh letak dan kondisi geografis bangsa Indonesia sebagai negara maritim atau kepulauan.

1. Komunikasi dan interaksi antarpenduduk menjadi lebih mudah, baik antarwarga Indonesia maupun orang Indonesia dengan warga asing. Hal ini didukung adanya kemajuan teknologi di bidang pelayaran antarpulau dan antarnegara.
2.Terjadinya pembauran, pencampuran, atau peleburan nilai-nilai antarpulau dan antarnegara.
3. Munculnya perkampungan-perkampungan etnis tertentu, seperti Pecinan dan Kampung Arab.
4.Terjadinya perubahan perilaku masyarakat karena pengaruh masuknya pola dan nilai perilaku dari pulau, daerah, maupun negara lain.
5.Terjadinya perpindahan ilmu, pengetahuan, dan teknologi.

Halaman 146
Ada dampak positif, tentunya juga ada dampak negatifnya. Coba ceritakan berbagai dampak yang timbul sebagai akibat dari letak dan kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan.

Jawaban halaman 146

Dampak Positif 
Memiliki keberagaman potensi alam dan hasilnya, memiliki keberagaman dan kekayaan budaya, memiliki keberagaman sumber daya manusia

Dampak Negatif
Tidak meratanya potensi alam dan sumberdaya manusia, tidak meratanya pembangunan dan pemerataan hasilhasilnya, rentan terhadap terjadinya konflik kedaerahan

Kejayaan Bahari Masa Lalu

Sejarah telah mencatat bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia sudah lahir sebelum kemerdekaan. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan-temuan situs prasejarah maupun sejarah.  Penemuan situs prasejarah di gua-gua Pulau Muna, Seram, dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisan-lukisan perahu layar menggambarkan bahwa  nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut. Selain itu, ditemukan kesamaan benda-benda sejarah suku Aborigin di Australia dengan benda-benda sejarah yang ditemukan di Pulau Jawa.  Penemuan ini menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa kita telah melakukan hubungan dengan bangsa lain, yang tentunya menggunakan kapal-kapal layar.
 
Kerajaan Sriwijaya  bahkan memiliki armada laut yang besar dan kuat. Armada laut Sriwijaya mampu menguasai jaur perdagangan laut dan memungut cukai atas penggunaan laut. Pengaruh Sriwijaya meliputi Asia Tenggara. Hal ini dibuktikan dengan catatan sejarah bahwa terdapat hubungan erat  dengan Kerajaan Campa yang terletak di antara Kamboja dan Laos.

Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mampu membangun Candi Borobudur. Pada Candi tersebut terdapat relief berupa gambar perahu layar dengan tiang-tiang layar yang kukuh dan menggunakan layar segi empat yang lebar.

Kerajaan Singosari di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara pun juga memiliki armada kapal dagang yang mampu mengadakan hubunganhubungan dagang lintas laut. Bahkan, perkembangan Kerajaan Singosari dianggap sebagai ancaman bagiKerajaan Tiongkok dengan rajanya Khu Bilai Khan. 

Raja Khu Bilai Khan  mengirimkan armada perangnya dan mendarat di Pulau Jawa.  Pada masa  itulah, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit kemudian berkembang menjadi kerajaan maritim yang besar. Kerajaan Majapahit memiliki pengaruh  dan kekuasaan yang luas meliputi wilayah Nusantara.  Dengan kekuatan armada lautnya dan didukung oleh kemampuan perang Patih Gajah Mada, wilayah Kerajaan Majapahit kian luas.

Dengan bukti-bukti sejarah inilah tidak bisa dielakkan bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia telah ada sejak zaman dahulu. Namun dalam perjalanannya, kejayaan bahari ini mulai mengalami keredupan seiring  terjadinya penjajahan Belanda dengan praktik kebaharian kolonialnya.

Pada masa kolonial Belanda, masyarakat Indonesia dibatasi berhubungan dengan laut, misalnya larangan berdagang selain dengan pihak Belanda, padahal sebelumnya telah muncul beberapa kerajaan bahari Nusantara. Hal ini mengakibatkan budaya bahari Indonesia
memasuki masa suramnya.

Pada masa kolonial Belanda juga terjadi pengikisan semangat bahari Bangsa Indonesia, dikarenakan pemerintahan kolonial lebih mementingkan bidang agraris untuk kepentingan mereka dibandingkan  dengan bidang kemaritiman. Pemerintahan kolonial menggenjot bidang agraris dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dagang rempahrempah mereka dengan negara-negara di Eropa. 

Halaman 150-151
Tentukan ide pokok dari masing-masing paragraf  bacaan di atas.

Jawaban halaman 150, 151

1. Paragraf 1: Kejayaan bahari bangsa  Indonesia telah ada sejak sebelum kemerdekaan.

2. Paragrfaf 2: Penemuan situs prasejarah di gua-gua Pulau Muna, Seram, dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisanlukisan perahu layar menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut.

3. Paragraf 3: Kerajaan Sriwijaya  bahkan memiliki armada laut yang besar dan kuat.

4. Paragraf 4: Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mampu membangun Candi Borobudur.

5. Paragraf 5: Kerajaan Singosari di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara pun juga memiliki armada kapal dagang yang mampu mengadakan hubungan-hubungan dagang lintas laut.

6. Paragraf 6: Pada masa itulah, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit, kemudian berkembang menjadi kerajaan maritim yang besar.

7. Paragraf 7: Dengan bukti-bukti sejarah inilah tidak bisa dielakkan bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia telah ada sejak zaman dahulu.

8. Paragraf 8: Pada masa kolonial Belanda, masyarakat Indonesia dibatasi berhubungan dengan laut, misalnya larangan berdagang selain dengan pihak Belanda, padahal sebelumnya telah muncul beberapa kerajaannahari nusantara.

9. Paragraf 9: Pada masa kolonial Belanda juga terjadi pengikisan semangat bahar Bangsa Indonesia, dikarenakan pemerintahan kolonial lebih mementingkan bidang agraris untuk kepentingan mereka dibandingkan dengan bidang kemaritiman.


No comments: