Rintokusmiran.com | Materi dan kunci jawaban buku siswa kelas 5 SD Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 4- Pada Pembelajaran 4 ini akan mempelajari tentang menyebutkan asal daerah beberapa identitas budaya secara peduli., menyebutkan nama bandara dan pelabuhan yang ada di Indonesia secara percaya diri, mengidentifikasi pengaruh kondisi geografis Indonesia terhadap budaya masyarakat secara tanggung jawab, mengidentifikasi perilaku yang sesuai dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila secara disiplin dan menemukan ide pokok bacaan secara. |
MATERI DAN KUNCI JAWABAN BUKU SISWA KELAS 5 SD TEMA 1 SUBTEMA 3 PEMBELAJARAN 4 HALAMAN 160, 166, 167 |
Kapal Phinisi, Kapal Penjelajah Dunia
Kapal Phinisi adalah sebuah kapal layar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Bahkan juga menjadi kapal kebanggaan bangsa
Indonesia. Ketangguhan dan ketenaran kapal ini telah terdengar di seluruh penjuru dunia. Sudah sejak sekitar abad 14, kapal phinisi berlayar dan menjelajah samudera di seluruh dunia. Konon, Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Phinisi.
Suatu ketika dia berlayar melewati pesisir pantai Bira. Dia melihat rentetan kapal di laut, kemudian dia menegur salah seorang nakhoda kapal tersebut bahwa layar yang digunakannya masih perlu diperbaiki.
Sejak saat itu orang Bira berfikir dan mendesain layar sedemikian rupa dan akhirnya berbentuk layar Phinisi yang seperti sekarang ini. Atas teguran orang tersebut, maka orang-orang Bira memberi layar itu dengan nama Phinisi.
Kapal Phinisi adalah kapal istimewa. Kapal ini dibuat oleh tangan-tangan ahli tanpa menggunakan peralatan canggih dan modern.
Seluruh bagian kapalnya terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa menggunakan paku. Meskipun demikian, kapal ini telah membuktikan ketangguhannya dalam mengarungi samudra dan menjelajah negara-negara dunia.
Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam membuat kapal Phinisi. Mulai dari pencarian hari baik untuk memulai pembuatan, upacara atau ritual mengusir roh jahat saat akan menebang kayu yang akan digunakan untuk membuat Kapal Phinisi, upacara atau ritual peletakan lunas dan pemasangan pengapit lunas, kemudian memasuki proses penggabungan dan pendempulan badan kapal. Pada proses terakhir dilakukan peluncuran, namun sebelumnya juga diadakan upacara atau ritual selamatan. Semua upacara atau ritual itu dilakukan semata-mata untuk mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan bagi pembuat, pemilik, dan penumpang kapal Phinisi.
Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik. Ketika kapal sudah mengapung di laut, barulah tiang dan layar dipasang. Kapal yang diluncurkan biasanya sudah siap dengan awaknya. Adapun kepala tukang bertindak sebagai pelaksana utama upacara dan duduk di sebelah kiri. Doa dan mantra pun diucapkannya.
Walaupun terbuat dari kayu, kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak besar di laut lepas. Kapal phinisi satu-satunya kapal kayu besar dari sejarah masa lampau yang masih diproduksi hingga sekarang.
Kapal Phinisi sendiri umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar pada phinisi menyimbolkan dua kalimat syahadat, sedangkan ketujuh layarnya melambangkan jumlah ayat dalam surat AL-Fatihah.
Ada beberapa jenis kapal Phinisi, tetapi yang pada umumnya Phinisi ada dua jenis.
1. Lamba atau lambo.
Merupakan Phinisi modern yang dilengkapi dengan motor diesel (PLM).
2.Palari
Merupakan bentuk awal Phinisi yang melengkung dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Lamba.
Kapal Phinisi biasanya digunakan sebagai kapal pengangkut barang antarpulau, namun di era modern seperti sekarang ini, Phinisi sebagai kapal barang berubah fungsi menjadi kapal pesiar mewah. Phinisi dibuat dengan interior yang mewah dan dilengkapi peralatan menyelam, dan peralatan permainan wisata bahari.
Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks. Gerakan ini merupakan gerakan untuk penyelamatan dan pelestarian hiu. Membanggakan bukan?
Halaman 160
Tentukan ide pokok dari masing-masing paragraf bacaan di atas.
Jawaban halaman 160
1. Paragraf 1: Kapal Phinisi adalah sebuah kapal layar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan, bahkan juga menjadi kapal kebanggaan bangsa Indonesia.
2. Paragraf 2: Konon, Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Phinisi.
3. Paragraf 3 : Kapal phinisi adalah kapal istimewa.
4. Paragraf 4: Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam membuat kapal Phinisi.
5. Paragraf 5: Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik.
6. Paragraf 6: Walaupun terbuat dari kayu, kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak besar di laut lepas
7. Paragraf 7: Kapal Phinisi sendiri umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar
8. Paragraf 8: Ada beberapa jenis kapal Phinisi, namun yang pada umumnya Phinisi ada dua jenis.
9. Paragraf 9: Kapal phinisi biasanya digunakan sebagai kapal pengangkut bayang antarpulau, namun di era modern seperti sekarang ini, Phinisi sebagai kapal barang berubah fungsi menjadi kapal pesiar mewah.
10. Paragraf 10: Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks.
Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Budaya Masyarakat
Kondisi geografis berupa kepulauan yang terdiri atas lebih dari 13 ribu dan tersebar dari Sabang sampai Merauke mengakibatkan beragamnya budaya bangsa Indonesia. Masing-masing daerah atau pulau memiliki budayanya masing-masing yang berbeda dengan daerah atau pulau yang lain.
Masyarakat Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku memiliki karakteristiknya masingmasing, salah satunya budaya. Budaya antara suku bangsa satu dengan yang lain juga berbeda-beda, seperti bahasa, adat istiadat, tradisi, sistem kepercayaan,
dan sebagainya.
Ciri keragaman budaya lokal Indonesia dapat dilihat dari hal-hal
sebagai berikut.
1. Keragaman Suku Bangsa
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka berimigrasi kemudian bercampur dengan penduduk indigenous dan indo-arian dari Asia Selatan. Kemudian terus berkembang hingga membentuk suku-suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 suku bangsa induk.
2. Keberagaman Bahasa
Indonesia masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (AustraliaAsia). Rumpun ini terbagi
menjadi dua subrumpun lagi yakni Bahasa Austronesia Barat atau Indonesia/Melayu dan Bahasa Austronesia Timur atau Polinesia. Dari subrumpun bahasa tersebut masih terbagi lagi ke dalam wilayah-wilayah bahasa.
3. Keberagaman Religi
Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga berkembang aliran-aliran kepercayaan.
4. Keberagaman Seni dan Budaya
Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujudnya adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama atau pertunjukan, seni rupa, dan sebagainya.
Keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita. Misalnya dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa
Indonesia. Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan sebagai objek dan tujuan wisata sehingga bisa menghasilkan devisa bagi bangsa.
Pemikiran yang timbul dari sumber daya di daerah-daerah bisa menjadi acuan bagi pembangunan nasional.
Adapun dampak dari segi kebudayaan di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Karena mudahnya pengaruh luar masuk ke Indonesia, maka masyarakat Indonesia lebih mengenal budaya asing. Seperti dalam bidang musik, masyarakat Indonesia lebih tahu musik luar seperti Hip Hop, Jazz, R n B, daripada lagu daerah seperti karawitan atau gambang kromong. Tidak hanya pada lagu, budaya lain seperti tari-tarian dan bahasa pun mulai luntur.
2. Tontonan dan adegan dalam film yang kurang bahkan tidak pantas membawa efek buruk bagi bangsa Indonesia. Sebagian besar adegan tersebut ditiru oleh artis-artis dalam negeri dan masyarakat menganggap nya sebagai gaya hidup, semacam pusat gaya yang perlu ditiru terutama oleh anak muda. Padahal itu membuat turunnya nilai moralitas bangsa.
3. Dikenalnya kebudayaan Indonesia akibat ramainya perdagangan dan pariwisata yang ada di Indonesia.
4.T imbulnya beraneka ragam kebudayaan dan adat akibat pengaruh luar. Contohnya wayang di Jawa yang terinspirasi dari cerita dari India dan hukum adat di Aceh yang terpengaruh oleh hukum Islam.
Halaman 166
Peta di atas adalah peta jalur penerbangan antarpulau di Indonesia. Sekarang sebutkan bandara-bandara dan lapangan udara di tiap-tiap provinsi di Indonesia.
Jawaban Halaman 166
1. Provinsi Aceh, Bandara Sulta Iskandar Muda.
2. Provinsi Bali, Bandara Internasional Ngurah Rai.
3. Provinsi Bengkulu, Bandara Fatmawati Soekarno.
4. Provinsi DKI Jakarta, Bandara Halim Perdanakususma.
5. Provinsi Jambi, Bandara Sultan ThahaSyaifuddin.
6. Provinsi Jawa Barat, Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung.
7. Provinsi Jawa Tengah, Bandara Achmad Yani.
8. Provinsi Jawa Timur, Bandara Internasional Juanda.
9. Provinsi Kalimantan Barat, Bandara Internasional Sultan Syarief Abdurrahman Alkadrie.
10. Provinsi Kalimantan Selatan, Bandara Internasional Syamsuddin Noor.
11. Provinsi Kalimantan Timur, Bandara Temindung.
12. Provinsi Kalimantan Tengah, Bandara Tjilik Riwut.
13. Provinsi Lampung, Bandara Radin Inten II.
14. Provinsi Maluku, Bandara Patimura.
15. Provinsi Maluku Utara, Bandara Sultan Baabullah.
16. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Bandara Udara Lombok.
17. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Bandara El Tari.
18. Provinsi Papua, Bandara Sentani
19. Provinsi Riau, Bandara Sultan Syarif Kasim II.
20 Provinsi Sulawesi Selatan, Bandara Sultan Hasanuddin.
21. Provinsi Sulawesi Tengah, Bandara Mutiara.
22. Provinsi Sulawesi Tenggara, Bandara Haluoleo.
23. Provinsi Sulawesi Utara, Bandara Sam Ratulangi.
24. Provinsi Gorontalo, Bandara Jalaluddin.
25. Provinsi Sumatera Barat, Bandara Minangkabau.
26. Provinsi Sumatera Selatan, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
27. Provinsi Sumatera Utara, Bandara Kuala Namu.
28. Provinsi D.I. Yogyakarta, Bandara Adi Sucipto.
29. Provinsi Bangka Belitung, Bandara Depati Amir.
30. Provinsi Kepulauan Riau, Bandara Raja Haji Fisabilillah.
31. Provinsi Banten, Bandara Soekarno-Hatta.
32. Provinsi Kalimantan Utara, Bandara Tanjung Harapan.
33. Provinsi Sulawesi Barat, Bandara Tampa Padang.
34. Provinsi Papua Barat, Bandara Rendani.
Halaman 167
Peta di atas adalah peta jalur pelayaran antarpulau di Indonesia. Sekarang sebutkan nama pelabuhan di tiap-tiap provinsi di Indonesia
Jawaban halaman 167
1. Provinsi Aceh, Pelabuhan Krueng Geukueh
2. Provinsi Bali, Pelabuhan Gili Manuk
3. Provinsi Bengkulu, Pelabuhan Bengkulu
4. Provinsi DKI Jakarta, Pelabuhan Sunda Kelapa
5. Provinsi Jambi, Pelabuhan Jambi
6. Provinsi Jawa Barat, Pelabuhan Cirebon
7. Provinsi Jawa Tengah, Pelabuhan Tanjung Mas
8. Provinsi Jawa Timur, Pelabuhan Tanjung Perak
9. Provinsi Kalimantan Barat, Pelabuhan Dwikora
10. Provinsi Kalimantan Selatan, Pelabuhan Banjarmasin
11. Provinsi Kalimantan Timur, Pelabuhan TPK Palaran
12. Provinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya
13. Provinsi Lampung, Pelabuhan Bakauheni
14. Provinsi Maluku, Pelabuhan Yos Soedarso
15. Provinsi Maluku Utara, Pelabuhan Ternate
16. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Pelabuhan Lembar
17. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Pelabuhan Waingapu
18. Provinsi Papua, Pelabuhan Depapre
19. Provinsi Riau, Pelabuhan Sungai Pakning
20 Provinsi Sulawesi Selatan, Pelabuhan Makasar
21. Provinsi Sulawesi Tengah, Pelabuhan Pantoloan
22. Provinsi Sulawesi Tenggara, Pelabuhan Kendari
23. Provinsi Sulawesi Utara, Pelabuhan Bitung
24. Provinsi Gorontalo, Pelabuhan Gorontalo
25. Provinsi Sumatera Barat, Pelabuhan Teluk Bayur
26. Provinsi Sumatera Selatan, Pelabuhan Tanjung Api-api
27. Provinsi Sumatera Utara,.Pelabuhan Tanjung Balai
28. Provinsi D.I. Yogyakarta, Pelabuhan Tanjung Adikarto
29. Provinsi Bangka Belitung, Pelabuhan Tanjung Pandan
30. Provinsi Kepulauan Riau, Pelabuhan Sekupang
31. Provinsi Banten, Pelabuhan Merak
32. Provinsi Kalimantan Utara, Pelabuhan Malundung
33. Provinsi Sulawesi Barat, Pelabuhan Poliwali
34. Provinsi Papua Barat, Pelabuhan Sorong
No comments:
Post a Comment