Rintokusmiran.com | Soal PPPK PGSD Terbaru Bagian 2- Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
SOAL PPPK PGSD TERBARU BAGIAN 2 |
Proses Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi. Proses di atas disebut cognitive process.
Langkah kerja (sintak) model Discovery Learning dalam pembelajaran penyingkapan/penemuan adalah sebagai berikut:
1) Pemberian rangsangan (stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3) Pengumpulan data (data collection);
4) Pengolahan data (data processing);.
5) Pembuktian (verification); dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization
Beberapa ciri dan karakteristik anak disgrafia tersebut diantaranya seperti seorang anak yang sering tidak konsisen ketika menulis baik bentuk maupun ukurannya yang tidak beraturan, sering mencampur pemakaian huruf kecil dan huruf besar,kemampuan memegang alat tulis yang kurang baik, dan lainnya. Untuk mengatasi kondisi tersebut, berikut penjelasan beberapa cara dalam metode pembelajaran anak disgrafia di bawah ini.
a. Metode pra menulis
Strategi atau cara pertama yang dapat dilakukan untuk secara efektif memberikan pembelajaran pada anak dengan kondisi disgrafia adalah dengan metode pra menulis. Metode ini dilakukan dengan cara melatih anak untuk memulai mengenal alat alat tulis dengan baik.
Beberapa bentuk latihan tersebut seperti melatih untuk memegang pensil atau bulpoin dengan benar, mengatur posisi duduk dan jarak mata dengan buku. Gunakan pensil grip atau pensil segitiga dan mulailah melatih anak untuk mencoret coret secara bebas.
b. Metode menjiplak huruf
Metode selanjutnya yang dapat dilakukan untuk membantu mengajarkan anak disgrafia sebagai salah satu jenis gangguan belajar pada anak memiliki kemampuan menulis yang cukup baik adalah dengan menjiplak huruf. Metode ini dilakukan dengan cara menjiplak atau menulis diatas bentuk huruf yang sudah disediakan secara terus menerus untuk membantu anak memiliki kebiasaan yang baik dalam menulis setiap huruf. Sebelum menjiplak huruf, anak dapat diajarkan untuk membuat garis dan bangun bangun datar terlebih dahulu.
c. Metode menulis huruf balok
Metode pembelajaran untuk anak disgrafia selanjutnya adalah metode menulis huruf balok. Penulisan dengan huruf balok ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang lebih jelas pada anak. Metode ini dilakukan dengan cara pertama tama menyebutkan huruf pada anak sambi menunjukan gambar cara cara menulisnya. Anak kemudian diberi lembar yang berisikan huruf untuk ditulis ulang atau dijiplak yang secara beurutan ketebalan dari huruf yang harus dijiplak dikurangi lalu berubah menjadi titik titik.
d. Metode menulis bersambung
Metode terakhir yang juga dapat dilakukan untuk pembelajaran anak disgrafia adalah metode menulis bersambung. Metode ini dilakukan dengan cara setiap kata ditulis dalam huruf balok lalu huruf balok tersebut dihubungkan dengan garis menggunakan pensil warna, lalu anak mencoba menelusuri huruf utama dan garis sambungnya. Jika anak sudah terbiasa maka anjarkan untk menulis bersambung yang sebenarnya atau yang biasanya dilakukan secara normal. Melalui penulisan bersambung ini anak akan terbiasan menulis kata demi kata untuk membentuk sebuah kalimat.
No comments:
Post a Comment