Wednesday, 30 June 2021

INILAH 20 LANGKAH SUKSES MEMBUAT AKUN SSCASN TAHUN 2021

Rintokusmiran.com | Inilah 20 langkah sukses membuat akun SSCASN tahun 2021. Bagi anda calon pelamar calon ASN tahun 2021 baik itu CPNS, PPPK Guru dan Non Guru sesuai dengan alurnya harus membuat akun terlebih dahulu.

INILAH 20 LANGKAH SUKSES MEMBUAT AKUN SSCASN TAHUN 2021
INILAH 20 LANGKAH SUKSES MEMBUAT AKUN SSCASN TAHUN 2021

Bagaimana cara membuat akun SSCASN tahun 2021? untuk membuat akun SSCASN karena dilakukan secara online pada portal sscasn.bkn.go.id tentunya perlu persiapan yang matang terutama dalam pemilihan waktu. Pada pemilihan waktu anda harus selektif, gunakan waktu diluar jam sibuk. Yang tidak kalah pentingnya adalah koneksi internet anda harus benar-benar stabil. Bila jaringan internet anda kurang stabil silah anda mencari daerah dengan jaringan yang stabil

Dokumen untuk persiapan membuat akun adalah sebagai berikut:

  1. Ijzah, transkip
  2. Scan KTP 200 KB berbentuk JPG/JPEG
  3. Swa photo tampak muka dari depan dan samping 200 KB JPG/JPEG
  4. Kartu Keluarga.
Bila persiapan data di atas sudah cukup silahkan ikuti 20 langkah sukses membuat akun SSCASN tahun 2021 di bawah ini:

  1. silahkan anda akses alamat url ini https://sscasn.bkn.go.id/ kemudian pilih "buat akun" dan akan muncul tampilan Langkah 1 : Pengecekan Identitas
  2. Langkah ini bertujuan untuk mencocokkan data pelamar dengan database Disdukcapil. 
  3. Masukkan sesuai KTP data-data berikut: Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga, Nama Lengkap, Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir. Apabila muncul Pesan Galat NIK dan No KK tidak sesuai, silahkan ikuti instruksi pada Pesan Galat, BUKAN menghubungi instansi atau Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku Panitia Seleksi Nasional (Panselnas). 
  4. Masukkan Nomor Handphone dan Email Pribadi yang aktif
  5. Masukkan kode CAPTCHA. 
  6. Setelah data di atas dimasukan, klik  untuk proses selanjutnya.
  7. Maka akan muncul tampilan Langkah 2 : Lengkapi Data
  8. Langkah ini bertujuan untuk membandingkan data pelamar di KTP dengan di Ijazah. Proses pemberkasan CPNS menggunakan data Ijazah sebagai data pokok kepegawaian yang terdiri dari Nama Lengkap sesuai yang tercantum di ijazah, Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir. Pastikan bahwa Anda mengisi data tersebut dengan benar. 
  9. Kolom NIK, Nama, Nomor Handphone, dan Tanggal Lahir sesuai KTP sudah terisi otomatis. Masukkan Email, Nama Tanpa Gelar (sesuai Ijazah), Tempat Lahir (sesuai KTP), Kab/Kota Lahir (sesuai Ijazah), dan Tanggal Lahir (Sesuai Ijazah). Khusus kolom Kab/Kota Lahir, cukup ketikkan beberapa karakter pertama saja kemudian klik salah satu dari pilihan yang tersedia (autocomplete). 
  10. Pilih Jenis Kelamin yang sesuai
  11. Unggah foto scan KTP sesuai dengan ketentuan di web dengan mengklik  cari foto yang akan diunggah, kemudian klik . Setelah foto berhasil terunggah,
  12. Unggah swafoto sesuai dengan ketentuan di web dengan mengklik "Choose File"  cari foto yang akan diunggah, kemudian klik "Open" . Setelah foto berhasil terungga, maka akan muncul notifikasi berikut ini
  13. Data lain yang perlu diisi adalah :  a) Password dan Konfirmasi Password  Masukan password yang mudah diingat. Harap mencatat dan menyimpan password Anda karena akan digunakan untuk login pendaftaran SSCN  b) Pertanyaan Pengaman 1 Pilih pertanyaan pengaman Anda  c) Jawaban Pengaman 1 Masukan jawaban pertanyaan pengaman 1 yang telah Anda pilih. Harap mencatat dan menyimpan Jawaban Pengaman 1 Anda  d) Pertanyaan Pengaman 2 Pilih pertanyaan pengaman Anda  e) Jawaban Pengaman 2 Masukan jawaban pertanyaan pengaman 2 yang telah Anda pilih. Harap mencatat dan menyimpan Jawaban Pengaman 1 Anda  f) CAPTCHA Masukan kode CAPTCHA. 
  14. Pastikan Anda mengisi semua data dengan lengkap dan benar. Data yang telah disimpan tidak dapat diperbaiki atau diubah. 
  15. Selanjutnya klik "Lanjut" . Maka akan muncul tampilan Langkah 3 : Pengecekan Ulang Data  
  16. Pada tahap ini, pendaftar HARUS melakukan pengecekan ulang terhadap Swafoto; NIK; Nama Lengkap, Tempat Lahir, Tanggal Lahir (Sesuai KTP); Nama Lengkap, Tempat Lahir, Tanggal Lahir (Sesuai Ijazah); Email; dan Nomor Handphone. Jika nantinya terdapat kesalahan penulisan setelah proses pendaftaran, maka peserta TIDAK DAPAT memperbaiki kesalahan penulisan. 
  17. Klik  " Kembali" jika terdapat kesalahan pada data yang diinput sebelumnya  untuk diperbaiki, dan klik  untuk memproses pendaftaran akun 
  18.  Sebelum akhiri proses pendaftaran akun, pelamar akan ditanyakan kembali, apakah data yang diinput sudah sesuai atau belum,  Klik "Iya"
  19. Jika sudah sesuai, maka akan muncul tampilan
  20. Untuk mencetak Kartu Informasi Akun, pilih menu  Berikut adalah tampilan Kartu Informasi Akun yang telah diunduh 




Guna mempermudah anda dalam melakukan 20 langkah sukses membuat akun SSCASN tahun 2021 ini sengaja saya siapkan video tutorialnya di SINI




Nah demikian informasi yang saya berikan berikaitan dengan inilah 20 langkah sukses membuat akun SSCASN tahun 2021 semoga memberikan manfaat bagi kita semua.


Tuesday, 29 June 2021

Cara Melakukan Simulasi Pemilihan Formasi (SPF) Pelamar CPNS, PPPK Tahun 2021

 Rintokusmiran.com | Cara Melakukan Simulasi Pemilihan Formasi (SPF) Pelamar CPNS, PPPK Tahun 2021 - Kabar gembira bagi anda calon pelamar CPNS, PPPK guru dan non guru tahun 2021 bkn telah memberikan layanan untuk melakukan simulasi pemilihan formasi. Dengan adanya layanan ini tentunya diharapkan mampu menambah pengetahuan pada saat pemilihan formasi yang sesungguhnya 

Cara Melakukan Simulasi Pemilihan Formasi (SPF) Pelamar CPNS, PPPK Tahun 2021
Cara Melakukan Simulasi Pemilihan Formasi (SPF) Pelamar CPNS, PPPK Tahun 2021

Bagaimana Cara Melakukan Simulasi Pemilihan Formasi (SPF) Pelamar CPNS, PPPK Tahun 2021? 

MATERI TES PPPK TAHUN 2021

Untuk melakukan  Simulasi Pemilihan Formasi (SPF) Pelamar CPNS, PPPK Tahun 2021  anda perlu mengikut cara dan langkah-langkahnya sebai berikut

1. Silahkan anda akses alamat : https://data-sscasn.bkn.go.id/spf

2. Silahkan anda pilih Jenis pengadaan ( PPPK, CPNS, PPPK non Guru), pilih salah satu saja)

3. Silhkan masukkan instansi anda  (Kabupaten/kota anda) misalkan "MUSI BANYUASIN, Selanjutnya, silahkan pilih Musi Banyuasin) 

3. Klik Cari

4. Lalu akan muncul data instansi yang akan ada cari.

5. Selamat mencoba semoga berhasil 

100 LINK TWIBBON SELAMAT IDUL ADHA 1442 H

TWIBBON SELAMAT IDUL ADHA 1442 H DAPAT DI BAGI SEMUA GROUP.


Nah, sobat pejuang NIP dan NIPPPK demikianlah Cara yang mesti anda  lakukan untuk Simulasi Pemilihan Formasi (SPF) Pelamar CPNS, PPPK Tahun 2021 semoga bermanfaat bagi kita semua.  


Monday, 28 June 2021

Mencari Tahu Bagaimana Sekolah Persiapkan Pola PTM Terbatas

Rintokusmiran.com | Mencari Tahu Bagaimana Sekolah Persiapkan Pola PTM Terbatas -  Beberapa sekolah yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada tahun ajaran 2020/2021 berbagi praktik baik mengenai pola pembelajaran yang dapat diterapkan selama pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengimbau agar sekolah mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk memastikan kesehatan dan keselamatan warga sekolah tetap menjadi yang utama.

Mencari Tahu Bagaimana Sekolah Persiapkan Pola PTM Terbatas
Mencari Tahu Bagaimana Sekolah Persiapkan Pola PTM Terbatas 

Pembelajaran tatap muka terbatas memang harus dipersiapkan sedini mungkin. Mulai dari memenuhi aturan yang telah ditetapkan dalam SKB 4 Menteri. Sekolah memenuhi daftar periksa yang memang diwajibkan. Yang tidak kalah pentingnya, sekolah harus mempersiapkan Satgas Covid-19 level sekolah. 

PANDUAN PTM TERBATAS TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kemudian sekolah harus betul-betul duduk bersama menyosialisasikan persiapan PTM terbatas dengan orang tua melalui Komite Sekolah agar lebih paham

Direktur SD juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan PTM Terbatas wajib memenuhi daftar periksa sesuai SKB 4 Menteri dan memperhatikan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 14 tahun 2021. Bagi daerah yang masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, maka pembelajaran dilakukan dari rumah atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PTM Terbatas di sekolah juga harus melihat kondisi daerah. Salah satu syarat pentingnya adalah apabila daerah dalam zona merah dan memberlakukan PPKM Mikro, maka PTM Terbatas tidak bisa dilaksanakan,

Dalam sesi diskusi dengan Kemendikbudristek beberapa waktu lalu, Guru MI Muhammadiyah Jeron Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Zainal Ngabidin menuturkan sekolah tempat Ia mengajar siap melaksanakan PTM terbatas.

Tentunya ketika pemerintah daerah sudah memberikan izin melakukan PTM Terbatas. Tak lupa juga kami meminta izin orang tua apakah memberikan izin anaknya mengikuti pembelajaran di sekolah secara terbatas.

Guru Zainal mengatakan bahwa dalam mempersiapkan pelaksanaan PTM Terbatas, guru dan tenaga kependidikan hingga peserta didik harus memenuhi persyaratan sebelum dan saat pembelajaran secara terbatas dilakukan. Terkait pola pengaturan pembelajaran, sekolahnya telah mempersiapkan dengan pengaturan siswa yang hadir ke sekolah berdasarkan kelasnya. 

Siswa kelas I dan II, hadir pada hari Senin dan Kamis. Namun setiap kelasnya maksimal 10 siswa sehingga kelas I akan ada lima kelas, kelas II juga lima kelas.

Kelas III dan IV belajar di sekolah pada hari Selasa dan Jumat, dan kelas V dan VI pada hari Rabu dan Sabtu. Dalam satu hari mereka belajar selama dua jam dengan mata pelajaran disesuaikan dengan jadwal pelajaran. Ketika belajar di rumah, para siswa akan diberikan video pembelajaran melalui whatsapp dan diberikan tugas.

Selanjutnya, persiapan PTM Terbatas pun dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Dramaga Bogor. Terkait jumlah siswa yang hadir pada pelaksanaan PTM Terbatas, Wakil Kepala Bidang Humas SMPN 1 Dramaga Bogor, Jawa Barat, Neneng Solihat menuturkan maksimal 50 persen siswa yang hadir ke sekolah untuk melakukan tatap muka.

Sisanya anak-anak belajar melalui daring dari rumah, sehingga apa yang disampaikan guru di kelas, anak-anak di rumah juga bisa mengikuti pelajaran. Besoknya gantian yang sebelumnya belajar di rumah, kini belajar di sekolah.

Untuk pembagian waktu pelaksanaan pembelajaran, sekolah mengatur pembagian waktu jam belajar antara kelas VII, VIII, dan IX. Waktu belajar di sekolah hanya dua jam. Kelas VII masuk jam 07.00 WIB dan pulang pukul 09.00 WIB. Kelas VIII masuk pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 10.00 WIB, serta kelas IX masuk pukul 09.00 dan pulang pukul 11.00. Sehingga mereka tidak bertemu dan meminimalisir kerumunan

Senada, Kepala SD Gunung Sekar, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Rohmadi menyampaikan para peserta didik mengikuti pelaksanaan PTM Terbatas selama tiga hari dalam seminggu dengan kuota maksimal 50 persen per harinya. 

Jadi seminggu itu kalau di sekolah kami, anak-anak bisa ke sekolah tiga hari dengan kuota siswa yang hadir di sekolah maksimal 50 persen.

Untuk pembagian pelaksanaan PTM terbatas dan belajar dari rumah, lanjut Rohmadi, sekolahnya menggunakan daftar kehadiran. 

Murid di daftar nomor 1 hingga 14, Senin masuk belajar teori dan diberikan tugas untuk dikerjakan hari Selasa. Nomor 15 hingga 28, Senin belajar di rumah mengerjakan tugas, Selasa membahas tugas dan belajar teori di sekolah. Begitu seterusnya.

Selanjutnya, pengawasan agar PTM ini berjalan aman, Guru SMPN 1 Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Tri Rahayu mengatakan sekolahnya membentuk Satgas Covid-19 yang beranggotakan guru dan pengurus OSIS. 

Mereka bertugas secara bergiliran. Jadi satu hari itu tiga orang guru bertugas melakukan pengawasan kegiatan PTM, yang di bantu oleh pengurus OSIS

Tugas Satgas Covid-19 ini, lanjut Tri Rahayu adalah mengawal peserta didik dari datang ke sekolah hingga pulang kembali dan keluar dari lingkungan sekolah. 

Pihak sekolah mengingatkan kepada peserta didik melalui pengumuman pengeras suara, untuk selalu menjaga jarak, tidak berkerumunan, dan tidak mengobrol dengan teman-temannya.

Terkait pola pengaturan pembelajaran saat di kelas, sekolah mengatur di dalam satu kelas maksimal 50 persen siswa hadir di sekolah secara bergantian per minggunya. 

Minggu pertama, nomor genap belajar di sekolah dan minggu berikutnya belajar di rumah. Sebaliknya, nomor ganjil minggu pertama belajar di rumah, minggu berikutnya belajar di sekolah.

Agar tidak terjadi kerumunan saat pulang, maka setiap kelasnya diberi jeda 15 menit setelah jam kepulangan. 

Kelas VII pulangnya jam 10.00, kelas VIII pulangnya jam 10.15, dan kelas IX pulangnya jam 10.30 dengan melihat kondisi siswa sebelumnya sudah sepi.

Sunday, 27 June 2021

APLIKASI MENGHITUNG USIA ANAK OTOMATIS, SANGAT COCOK UNTUK PPDB TAHUN 2021

Rintokusmiran.com | Aplikasi menghitung usia anak otomatis, sangat cocok untuk PPDB tahun 2021- Anda panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SD tahun 2021? Salah satu persyaratan untuk diterima menjadi siswa baru pada jenjang SD adalah adanya batasan usia minimalnya. Sesuia dengan ketentuan bahwa calon peserta didik jenjang SD sekurang-kurangnya genap 6 tahun terhitung pada 01 Juli 2021. Dan untuk peserta didik dengan usia 7 tahun wajib diterima sebagai peserta  didik baru jenjang SD.

APLIKASI MENGHITUNG USIA ANAK OTOMATIS, SANGAT COCOK UNTUK PPDB TAHUN 2021
APLIKASI MENGHITUNG USIA ANAK OTOMATIS, SANGAT COCOK UNTUK PPDB TAHUN 2021

Apakah anda menghitung tanggal lahir secara manual? Bila iya, alangkah reportnya jika jumlah pendaftarnya sampai ratusan. Tentunya akan memerlukan waktu yang sangat lama, dan tidak menutup kemungkinan bisa salah hitung.

ADMINSTRASI PPDB TAHUN 2021

Berdasarkan deskripsi kejadian di atas, anda tidak perlu kuatir karena saya akan memberikan solusinya? Apa solusinya? 

Solusinya adalah diperlukan sebuah aplikasi untuk menghitung usia anak otomatis, sangat cocok untuk PPDB tahun 2021. Aplikasi ini boleh dibilang sangat sederhana karena dibuat di Microsoft excel serta mudah digunakan.

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022

Dalam penggunannya anda cukup memasukkan data tanggal lahir calon peserta didik baru tersebut. Dengan format tanggal bulan tahun lahir. Contohnya anak A lahir pada tanggal 01 Juli 2015 maka anda cukup memasukkan data dengan tanggal lahir dengan format 01/07/2015. Hasilnya anak A tersebut memiliki usia 6 tahun 0 bulan 0 hari.

Juknis Penulisan Ijazah jenjang SD, SMP, SMA, SMK tahun 2021

Bagi anda yang memerlukan  Aplikasi menghitung usia anak otomatis, sangat cocok untuk PPDB tahun 2021 dapat anda unduh pada link di bawah ini:

Aplikasi menghitung usia anak otomatis, sangat cocok untuk PPDB tahun 2021

Untuk memudahkan anda dalam menggunakan aplikasi menghitung usia anak otomatis, sangat cocok untuk PPDB tahun 2021 silahkan tonton video tutorialnya dibawah ini



Semoga informasi yang saya bagi pada kesempatan ini berkaitan dengan Aplikasi menghitung usia anak otomatis, sangat cocok untuk PPDB tahun 2021 dapat memberikan manfaat bagi kita semua.


JUKNIS PENGISIAN IJAZAH JENJANG SD, SMP, SMA, SMK DAN PROGRAM PAKET TAHUN 2021

Rintokusmiran.com | Juknis pengisian ijazah jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan Program Paket tahun 2021- Dengan adanya pengumuman kelulusan pada satuan pendidikan tahun 2021 ini berarti proses pembelajaran pada tahun pelajaran 2020/2021 ini telah berakhir. 

JUKNIS PENGISIAN IJAZAH JENJANG SD, SMP, SMA, SMK DAN PROGRAM PAKET TAHUN 2021
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH JENJANG SD, SMP, SMA, SMK DAN PROGRAM PAKET TAHUN 2021

Namun masih ada tugas satuan pendidikan untuk memberikan ijazah kepada peserta didik yang dinyatakan lulus pada tahun 2021. Ijazah merupakan sebuah dokumen negara yang diberikan oleh kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. 

Guna menghindari kesalahan dalam penulisan ijazah pada jenjang Juknis pengisian ijazah jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan Program Paket tahun 2021 telah menerbitkan petunjuk teknis (JUKNIS) yang dapat dijadikan pedoman bagi satuan pendidikan dalam penulisan ijazah pada tahun 2021.

Juknis pengisian ijazah jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan Program Paket tahun 2021 dituangkan dalam peraturan sekretaris jenderal kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. dengan nomor surat : 5 tahun 2021 tentang Spesifikasi Teknis, Bentuk, Dan Tata Cara Pengisian Blangko Ijazah Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah Tahun Pelajaran 2020/2021. Untuk selanjutnya peraturan sekretaris jenderal tersebut disebut dengan persesjen nomor 5 tahun 2021.

Persesjen nomor 5 tahun 2021 merupakan Perubahan Atas Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Bentuk, Dan Tata Cara Pengisian Blangko Ijazah Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.

Bagi anda yang memerlukan Juknis pengisian ijazah jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan Program Paket tahun 2021 dapat anda unduh pada link di bawah ini:

JUKNIS PENGISIAN IJAZAH JENJANG SD, SMP, SMA, SMK DAN PROGRAM PAKET TAHUN 2021

Semoga informasi yang saya bagikan pada kesempatan ini berkaitan dengan  Juknis pengisian ijazah jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan Program Paket tahun 2021 dapat memberikan manfaat bagi kita semua.


DOWNLOAD MATERI SOSIALISASI PENULISAN IJAZAH JENJANG SD TAHUN 2020/2021

Rintokusmiran.com| Download Materi Sosialisasi Penulisan Ijazah Jenjang SD Tahun Pelajaran 2020/2021- Dalam rangka mempermudah satuan pendidikan dalam penulisan ijazah jenjang SD tahun pelajaran 2020/2021 Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengadakan kegiatan webinar penulisan ijazah jenjang SD tahun pelajaran 2020/2021 yang dilaksanakan pada hari sabtu, 26 Juni 2021 melalui zoom meeting dan disiarkan secara livestreaming pada kanal youtube resmi  Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

DOWNLOAD MATERI SOSIALISASI PENULISAN IJAZAH JENJANG SD TAHUN 2020/2021

Penulisan Ijazah Jenjang SD Tahun Pelajaran 2020/2021 mengacu pada Persesjen Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan No 23 Tahun 2020. Dalam Persesjen Nomor 23 Tahun 2020 disebutkan bahwa  Kelulusan SD atau sederajat ditetapkan tanggal 15 Juni 2021.

JUKNIS PENULISAN IJAZAH JENJANG SD, SMP, SMP, SMA, SMK TAHUN 2021

Pasal 7 ayat 1 (a)

Kelulusan dituangkan melalui surat keterangan lulus dan Ditandatangani oleh kepala sekolah atau pejabat lain yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang.

Pasal 7 ayat 3

Surat keterangan lulus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sekurang kurangnya mencantumkan rata-rata nilai ujian sekolah/rata-rata nilai ujian pendidikan kesetaraan.

Pasal 7 ayat 4

Tanggal penerbitan ijazah paling cepat 16 Juni dan paling lambat 31 Juli 2021.

Pasal 7 ayat 5

Persesjen Nomor 23 Tahun 2020

Tanggal penerbitan ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Kepala Dinas sesuai kewenangannya dapat menerbitkan Surat Edaran terkait penetapan tanggal penerbitan ijazah.

Pasal 7 ayat 6

Dalam hal tidak terdapat Kepala Sekolah yang definitif atau karena satu dan lain hal Kepala Sekolah tidak dapat menandatangani Ijazah, Kepala Dinas Pendidikan atau pejabat berwenang menunjuk atau mengangkat Pelaksana Tugas untuk menandatangani Ijazah.

Pasal 7 ayat 7

Satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan tidak diperkenankan untuk menahan atau tidak memberikan ijazah kepada pemilik ijazah yang sah dengan alasan apapun.

Anda juga dapat menyimak video pengisian blangko ijazah jenjang SD tahun pelajaran 2020/2021 di bawah ini: 



Bagi anda yang memerlukan Materi sosialisasii penulisan ijazah jenjang SD Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat anda download pada link dibawah ini: 


Diharapkan dengan adanya video di atas dan Materi Sosialisasi Penulisan Ijazah Jenjang SD Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat meminimalisir kesalahan dalam penulisan Ijazah.

Semoga informasi yang saya bagikan berkaitan dengan Download Materi Sosialisasi Penulisan Ijazah Jenjang SD Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Saturday, 26 June 2021

Download Surat Edaran Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Rintokusmiran.com | Download Surat Edaran Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas - Surat Edaran Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ditujukan Kepada Yth. Seluruh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/kota yang ada di wilayah Indonesia.

Surat Edaran Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Surat Edaran Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas


Informasi berkaitan dengan 
Surat Edaran Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas diposting pada portal resmi dapodik dengan url https://dapo.kemdikbud.go.id/berita/surat-edaran-pemantauan-pembelajaran-tatap-muka-terbatas. 

Berikut adalah cuplikan Surat Edaran Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di bawah ini: 

Dalam rangka melaksanakan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, kita perlu memastikan perkembangan satuan pendidikan di wilayah masing masing. Sehubungan dengan hal tersebut kami minta bantuan Saudara untuk:

Mendorong seluruh satuan pendidikan untuk melakukan pemutakhiran data pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas melalui Aplikasi Survey PTM versi android yang dapat di akses di https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/

Melakukan sosialisasi dan kampanye edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam menangkal penularan penyebaran virus COVID-19 di satuan pendidikan.

Melakukan koordinasi instansi terkait dan Kepala UPT Kemendikbudristek, yaitu LPMP dan BP/PP PAUD dan Dikmas setempat untuk pengawasan dan mitigasi risiko PTM Terbatas. Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih.

https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/

Bagi anda yang memerlukan  Surat Edaran Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dapat anda download pada link di bawah ini:

Dowbload  Surat Edaran Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 

Friday, 25 June 2021

Sosialisasi Penulisan Ijazah Sekolah Dasar Tahun 2021

Rintokusmiran.com |  Sosialisasi Penulisan Ijazah Sekolah Dasar Tahun 2021 - Guna memberikan pelayanan yang prima berkaitan dengan penulisan ijazah jenjang sekolah dasar pada tahun 2021 Direktorat Sekolah Dasar, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan melaksanakan webinar Sosialisasi Penulisan Ijazah Sekolah Dasar Tahun 2021 .

Sosialisasi Penulisan Ijazah Sekolah Dasar Tahun 2021
Sosialisasi Penulisan Ijazah Sekolah Dasar Tahun 2021 

Kegiatan Sosialisasi Penulisan Ijazah Sekolah Dasar Tahun 2021  ini sesuai dengan surat  yang ditujukan kepada Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia  dengan nomor : 1006/C3/AK.01.00/2021 tertanggal  24 Juni 2021. tentang   Sosialisasi Penulisan Ijazah SD Tahun 2021

Kutipan surat tersebut adalah sebagai berikut bahwa dalam rangka memfasilitasi peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar khususnya di bidang penilaian, Direktorat Sekolah Dasar, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penulisan Ijazah SD Tahun 2021 secara virtual pada:


hari, tanggal : Sabtu, 26 Juni 2021

waktu : Pukul 08.00 s.d 11.00 WIB

tempat : Zoom Meeting 

https://us02web.zoom.us/j/86208825546?pwd=VGF4Sy9tSVVWazM2RUlHeUp3bFU4Zz09

Meeting ID: 862 0882 5546

Passcode: 123456

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon perhatian Saudara untuk hal-hal sebagai

berikut.

  1. Kepala Dinas agar menugaskan Kepala Bidang yang membidangi SD dan KepalaSeksi Kurikulum hadir pada pertemuan secara virtual melalui aplikasi zoom cloud meeting,
  2. Kepala Dinas menugaskan kepala sekolah untuk mengikuti acara tersebut melalui live streaming pada Channel Youtube Direktorat Sekolah Dasar

Mengingat keterbatasan jumlah peserta pada kegiatan Sosialisasi Penulisan Ijazah Sekolah Dasar Tahun 2021 melalui zoom meeting di atas maka ada solusi yang ditawarkan sesuai dengan poin nomor 2 pada kutipan surat di atas disebut bahwa kepala sekolah untuk mengikuti acara tersebut melalui live streaming pada Channel Youtube Direktorat Sekolah Dasar 

#SahabatSekolahDasar, dalam rangka memfasilitasi peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar khususnya di bidang penilaian, Direktorat Sekolah Dasar, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan melaksanakan webinar Sosialisasi Penulisan Ijazah Sekolah Dasar Tahun 2021, yang akan diselenggarakan pada:

📅 Sabtu, 26 Juni 2021

⏰ Pukul 08.00 s.d 11.00 WIB

🕹 Live Youtube Ditpsd TV https://youtu.be/6W8uymnZzLE

Gunakan kesempatan mengikuti webinar sebaik mungkin dan infokan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah dasar lainnya agar tidak ketinggalan webinar ini 

Semoga informasi berkaitan dengan Sosialisasi Penulisan Ijazah Sekolah Dasar Tahun 2021 dapat memberikan manfaat bagi kita semua 

#SosialisasiPenulisanIjazah #IjazahSD #Penilaian #GIATSD #DirektoratSekolahDasar #SekolahDasar #CerdasBerkarakter

Thursday, 24 June 2021

Kabar Gembira Dari Kemenag "Selisih Tukin Guru dan Dosen Terutang 2T Siap Dibayarkan"

Rintokusmiran.com | Kabar Gembira dari Kemenag Selisih Tukin Guru dan Dosen Terutang 2T Siap Dibayarkan- Usulan anggaran untuk pembayaran selisih tunjangan kinerja (tukin) guru dan dosen binaan Kementerian Agama yang terutang sejak 2015 hingga 2018, sudah disetujui Pemerintah.

Kabar Gembira Dari Kemenag "Selisih Tukin Guru dan Dosen Terutang 2T Siap Dibayarkan"
Kabar Gembira Dari Kemenag "Selisih Tukin Guru dan Dosen Terutang 2T Siap Dibayarkan" 

"Alhamdulillah, usulan Kemenag terkait anggaran selisih tukin yang terutang dari 2015 sampai 2018 sudah disetujui," terang Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Selasa (22/6/2021). "Total anggarannya lebih dari dua triliun rupiah," sambung Menag.

Menurutnya, sejak dilantik menjadi Menag, pria yang akrab disapa GusMen ini kerap mendapat keluhan dari guru terkait selisih tukin yang tidak kunjung dibayar. Menag lalu mengomunikasikan hal tersebut dengan Presiden Joko Widodo. Sebagai tindak lanjut, Menag lalu mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan No. B-071/MA/KU.01.1/03/2021 tanggal 16 Maret 2021 tentang Usulan Tambahan Anggaran tahun 2021.

"Alhamdulillah, Menteri Keuangan langsung memberikan respons yang sangat positif dengan menerbitkan Surat No: S-103/MK.2/2021 tanggal 30 Mei 2021 tentang Penetapan Satuan Anggaran Bagian Anggaran 999.08 (SABA 999.08) dari BA BUN, yang menetapkan alokasi tambahan anggaran sebesar 2.030.479.924.000,00 (dua triliun tiga puluh miliar empat ratus tujuh puluh sembilan juta sembilan ratus dua puluh empat ribu rupiah)," ujarnya. "Anggaran ini sekarang sudah tersedia dalam DIPA satker dan siap dibayarkan/dicairkan di KPPN setempat," lanjutnya.

Penyelesaian pembayaran selisih tukin guru dan dosen terhutang 2015-2018 ini, kata Menag, diperuntukkan bagi 95.930 tenaga pendidik, terdiri atas 85.820 guru dan 10.100 dosen. Mereka tersebar pada 2.455 satuan kerja, meliputi: Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota, serta Madrasah Tsanawiyah (MTsN), dan Madrasah Aliyah (MA).

"Seluruh pimpinan satuan kerja yang bertanggung jawab, harus mempercepat pencairan anggaran ini sesuai dengan mekanisme dan regulasi keuangan yang berlaku," pesan Menag. "Jaga akuntabilitas. Tidak boleh ada pemotongan dan penyelewengan," tegasnya lagi.

Menag berharap terbayarnya selisih tukin yang terutang ini bermanfaat bagi para guru dan dosen, utamanya dalam menghadapi pandemi covid-19. "Terus berupaya tingkatkan skill, produktivitas, dan kualitas sesuai dengan kebutuhan pembangunan negara dan sesuai tantangan zaman," tandasnya.

Disambut Guru

Kabar segera cairnya selisih tukin terutang ini disambut gembira para guru madrasah. Guru MAN Kapuas Kalimantan Tengah, Muhibbatunnisa, misalnya, mengaku senang dengan kabar akan cairnya selisih tukin. Mewakili guru lainnya, dia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. 

"Begitu besar harapan kami atas terlaksananya pencairan tersebut yang sangat membantu kami para guru dalam banyak hal. Sekali terima kasih banyak Bapak Presiden, Menteri Agama dan Ibu Menteri Keuangan," ujarnya.

Hal senada disampaikan Guru MTs Annur Palangka Raya Kalimantan Tengah, Exca Yeana. Di tengah pandemi, cairnya tukin sangat diharapkan. “Kami sedang perlu biaya untuk anak- anak sekolah. Ini pencairan sudah kami nanti-nanti, kami panjatkan dalam setiap doa-doa kami,” tuturnya.

Guru MAN Palopo Sulawesi Barat, Yusni, juga merasakan hal sama. Dia awalnya mengaku menanti tukin terutang cair itu seperti pungguk merindukan bulan. "Namun Allah menjawab doa kita. Terima kasih untuk Bapak Menteri dan jajaran Kementerian Agama, semoga semua kerja keras dalam memperjuangkan hak guru yang tertunda mendapat balasan berlipat,” ucapnya.

Rasa syukur juga disampaikan Ary Susanti, Guru MI Kemenag Kab. Kulon Progo D.I. Yogyakarta. Selisih tukin terutang 2015-2018 yang ditunggu tunggu akhirnya akan cair juga. Dia sedang butuh biaya untuk kuliah anaknya.


"Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Menteri Agama, Dirjen Pendis, Dir. GTK, Kabag Perencanaan Pendis Kementerian Agama, Kasubdit. GTK dan seluruh tim yang membantu terlaksananya pencairan tukin terutang 2015-2018. Semoga jadi amal ibadah dan semoga sehat selalu,” tutupnya.

PTM Terbatas Bersifat Dinamis

Rintokusmiran.com | PTM Terbatas Bersifat Dinamis-  Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas bersifat dinamis dan disesuaikan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di masing-masing daerah. Pemerintah menghindari penyamarataan situasi, karena setiap daerah dan sekolah di Indonesia memiliki situasi dan kondisi yang berbeda-beda. 

PANDUAN PTM TERBATAS SEMUA JENJANG  

“Jadi, disesuaikan dengan kondisi daerah. Pelaksanaan PTM terbatas berdasarkan SKB Empat Menteri dan juga Instruksi Mendagri Nomor 14 Tahun 2021,” dijelaskan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jumeri, pada Bincang Pendidikan secara virtual di Jakarta, Rabu (23/6).

PTM Terbatas Bersifat Dinamis
PTM Terbatas Bersifat Dinamis


Dicontohkan Jumeri, bilamana suatu Kabupaten dinyatakan sebagai zona oranye atau merah, tetapi sebenarnya ada kecamatan atau desa yang letaknya terpencil dan terisolir, tidak banyak orang mengunjungi, serta memiliki keterbatasan pelaksanaan PJJ, maka dimungkinkan untuk menyelenggarakan PTM Terbatas, tentunya setelah memenuhi daftar periksa sesuai surat keputusan bersama (SKB) empat menteri serta penerapan protokol kesehatan yang baik.

Senada dengan itu, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Dirjen Bangda), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Hari Nur Cahya Murni menyampaikan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang merupakan kewenangan pemerintah daerah wajib berpedoman kepada SKB Empat Menteri dan Instruksi Mendagri (Inmendagri). “Perencanaan dan penganggaran dalam rangka belajar-mengajar di sekolah mengacu pada SKB 4 Menteri dan Inmendagri. Jangan keluar dari sana,” ujarnya.

Pemerintah memahami dinamika dan ragam situasi nyata di lapangan sehingga ketegasan aturan dan fleksibilitas dalam penerapannya perlu diatur dengan baik oleh Kepala Daerah. “Inmendagri ini sifatnya instruksi pada kepala daerah, dan tentu perspektifnya kewenangan. Instruksi ini sebetulnya memberi pesan bahwa gubernur yang berwenang di urusan pendidikan dapat menetapkan dan mengatur PPKM Mikro di wilayahnya. Kepada bupati dan walikota, juga dikatakan dapat menetapkan dan mengatur PPKM Mikro di kecamatan, kelurahan, desa, dan seterusnya. Jadi, dalam perspektif ini, memang pengaturan PPKM Mikro ini sangat luwes, tetapi pengawasan tetap tinggi,” jelas Dirjen Bangda.

“Karena itu, pada Inmendagri Nomor 14 Tahun 2021, pilihannya terletak pada kata ‘dapat’. Kalau ‘dapat’ itu dihilangkan, maka itu akan jadi perintah. Maka, diberi kata ‘dapat’. Karena itu, menjadi sebuah pilihan kepala daerah untuk menetapkan yang terbaik bagi daerahnya,” ditambahkan oleh Dirjen Murni.

Kemendikbudristek, jelas Dirjen Jumeri, masih menilai bahwa pembelajaran tatap muka terbatas merupakan opsi terbaik untuk bisa mengatasi learning loss. Hal itu dikarenakan pelaksanaan PJJ di banyak daerah belum optimal karena banyak kendala seperti jaringan, kuota internet, ketersediaan gawai, hingga kemampuan pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan PJJ secara daring.

Hingga saat ini, sebanyak 35 persen sekolah telah menyelenggarakan PTM terbatas. Praktik baik sekolah-sekolah tersebut dapat dijadikan contoh bagi sekolah lain yang sedang mempersiapkan PTM Terbatas.  

Dirjen PAUD Dikdasmen berpesan agar orang tua tidak perlu khawatir berlebihan pada tahun ajaran baru. Menurutnya, Kepala Daerah pasti akan memikirkan kebijakan yang terbaik bagi masyarakat. “Bagi orang tua, jangan takut dengan PTM Terbatas. Pemerintah tetap mempertimbangkan dinamika dan perkembangan kasus Covid-19 di daerah. Kami menghargai kekhawatiran orang tua,” ungkapnya.

Kemendikbudristek mengapresiasi masukan dan saran berbagai pihak yang tentang pola pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Namun, Pemerintah memahami kondisi setiap sekolah dan setiap wilayah di Indonesia sangat beragam sehingga tidak mungkin disamaratakan. Sekolah akan tetap melayani siswa sesuai dengan kesanggupannya untuk bisa mengikuti model pembelajaran yang sesuai. “Kami sadar dan karena itu menawarkan dua solusi PTM Terbatas dan PJJ. Semuanya diberi kesempatan,” terang Dirjen Jumeri.

Anak-anak dapat tetap belajar dari rumah jika orang tuanya belum yakin dan belum memberi izin untuk mengikuti PTM Terbatas. “Tidak ada proses menghukum dan diskriminasi bagi anak-anak yang belajar dari rumah. Sampaikan ke masyarakat. Mari kita dorong anak-anak kita tetap sehat, tapi juga capaian belajarnya tetap baik agar negeri kita tidak tertinggal dibandingkan negara-negara lain,” tegas Jumeri.

Semoga informasi yang saya berikan berkaitan dengan PTM Terbatas bersifat dinamis memberikan manfaat bagi kita semua.

Tuesday, 22 June 2021

STRATEGI PEMBELAJARAN || MATERI PPPK GURU TAHUN 2021

Rintokusmiran.com | Strategi Pembelajaran || Materi PPPK Guru Tahun 2021- Sebagai peserta PPPK guru tahun 2021 anda perlu memiliki referensi berkaitan dengan kemampuan pedagogik. Diantara kemampuan pedagogik yang perlu bapak ibu calon peserta seleksi PPPK tahun 2021 adalah berkaitan dengan Strategi Pembelajaran.

Berikut ini adalah beberapa Strategi Pembelajaran :

1. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah merupakan prosedur, cara dan teknik untuk memperoleh pengetahuan, serta untuk membuktikan benar salahnya suatu hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya.

100 SOAL TRYOUT PPPK BERSAMA WWW. RINTOKUSMIRAN.COM BAGIAN 2

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik salah satu tujuannya adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif  (mengidentifikasi masalah atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan hipotesis (sebagai pandangan jawaban sementara sebelum melakukan analisis), menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep,hukum, atau prinsip yang ditemukan (Hosnan, 2014:34). 

Penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui 5M ini melibatkan kegiatan aktif dari peserta didik itu sendiri, tetapi masih  membutuhkan bantuan pendidik meskipun  semakin dewasanya peserta didik atau semakin tinggi jenjang kelasnya.

Pendekatan saintifik disebut juga sebagai pendekatan ilmiah, proses pembelajaran dapat disamakan dengan suatu proses ilmiah karena alasan itulah kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalm pembelajaran, hal ini diyakini (pendekatan saintifik) sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. 

Proses pembalajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan metode ilmiah (saintifik) langkah-langkah pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data dan informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan dan mencipta (tingkat tertinggi setelah 5M). Namun harus  tetap diperhatikan proses pembelajaran tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari sifat-sifat non ilmiah.

Proses pembelajaran saintifik dengan indikator 5M serta deskripsi kegiatanya menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini

Fase kegiatan pembelajaran dan deskripsi saintifik 5M

Fase kegiatan pembelajaran dan deskripsi saintifik 5M
Fase kegiatan pembelajaran dan deskripsi saintifik 5M


Adapun secara umum karakter pembelajaran saintifik menurut Hosnan (2014:36) adalah sebagai berikut:

a. berpusat pada siswa,

b. melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum  atau prinsip,

c. melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya ketrampilan tingkat tinggi peserta didik, dapat mengembangkan karakter peserta didik.

2. Problem-Based Learning

a. Pengertian

Pembelajaran model Problem-based Learning merupakan salah satu strategi  pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan juga tentang ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dalam mata pelajaran yang mencakup pengumpulan informasi berkaitan dengan pertanyaan,  menyintesa, dan mempresentasikan penemuannya pada orang lain. Siswa terlibat  dalam penyelidikan untuk pemecahan masalah yang mengintegrasikan ketrampilan dan konsep dari berbagai isi materi pelajaran (Depdiknas, 2003).

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti mendefinisikan bahwa Problem-based Learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan permasalahan nyata sebagai   fokus  utama   dan   sebagai   sarana   bagi   siswa   untuk   mengembangkan ketrampilan dalam menyelesaikan masalah, berpikir kritis dan kreatif serta membangun pengetahuan baru melalui penyelesaian yang bersifat terbuka (open ended).

b. Karakteristik Pembelajaran

Problem-based Learning memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan  dengan model pembelajaran yang lain. Problem-based Learning berpotensi memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik minat dan menyenangkan bagi siswa.  Karakteristik Problem-based Learning menurut beberapa sumber meliputi:

  1. Belajar diawali dengan suatu masalah
  2. Masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa atau integrasi  konsep dan masalah dunia nyata
  3. Keterkaitan masalah dengan berbagai disiplin ilmu,
  4. Penyelidikan yang dilakukan bersifat autentik,
  5. Menghasilkan dan memamerkan hasil karya,
  6. Adanya kolaborasi antar siswa, maupun siswa dengan guru,
  7. Menggunakan kelompok kecil.

c. Sintaks Pembelajaran

Penerapan model Problem-based Learning terdiri atas lima langkah utama yang  pada dasarnya dimulai dengan guru memperkenalkan kepada siswa situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kegiatan pembelajaran Problem-based Learning diawali dengan aktivitas siswa untuk menyelesaikan  masalah  nyata  ditentukan  atau  disepakati.  Proses  penyelesaian masalah tersebut berimplikasi pada terbentuknya ketrampilan siswa dalam menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membentuk pengetahuan baru.  Tahapan-tahapan atau  sintaks  dalam  pembelajaran Problem-based  Learning menurut Magued Iskander (dalam Fathurrohman, 2015:116) pada tabel berikut ini :


Tahapan-tahapan pembelajaran Problem-based Learning yang dilaksanakan secara sistematis berpotensi dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dan sekaligus dapat menguasai pengetahuan yang sesuai dengan kompetensi dasar tertentu.

d. Kelebihan dan Kelemahan

 Menurut  Kurniasih  &  Sani (2015: 49) keunggulan model Problem-based  Learning, yaitu:

  1. mengembangkan pemikiran kritis dan ketrampilan kreatif siswa
  2. meningkatkan kemampuan memecahkan masalah para siswa dengan sendirinya,
  3. meningkatkan motivasi siswa dalam belajar,
  4. membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi yang serba baru,
  5. mendorong siswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri,
  6. mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah siswa lakukan, 
  7. terjadi pembelajaran yang bermakna,
  8. siswa  mengintegrasikan  pengetahuan  dan  ketrampilan  secara  simultan  dan  mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan,
  9. meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam  bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok,
  10. mengembangkan  minat  siswa  untuk  secara  terus  menerus  belajar  sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

 Kelemahan Problem-based Learning meliputi:

  1. siswa  yang  tidak  memiliki  minat  atau  tidak  mempunyai  kepercayaan  bahwa  masalah  yang dipelajari  dapat  dipecahkan,  maka  mereka  akan  enggan  untuk mencoba,
  2. waktu pelaksanaan yang relatif panjang
  3. tanpa  adanya   pemahaman  mengapa  mereka  berusaha   untuk  memecahkan  masalah  yang  sedang  dipelajari,  maka  mereka  tidak  akan  belajar  apa  yang mereka ingin pelajari (pencapaian isi pembelajaran yang rendah)
Untuk mengatasi kelemahan  pembelajaran berbasis masalah, guru hendaknya membuat persiapan yang matang sebelum menerapkannya dan memberikan penjelasan yang detail agar siswa memahami permasalahan yang dihadapi dengan baik  dan mampu  menumbuhkan motivasi  pada  diri  siswa agar  mereka  memiliki kepercayaan diri untuk berhasil.

e. Manfaat Pembelajaran

Smith  (dalam  Taufiqur, 2009) mengungkapkan manfaat dari pembelajaran  Problem-based Learning yaitu:
  1. siswa menjadi lebih ingat dan meningkatkan
  2. pemahaman  atas materi  belajar, 
  3. meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan, 
  4. mendorong siswa untuk berpikir, 
  5. membangun kerja tim, kepemimpinan,  dan  ketrampilan (soft  skills)  sosial,  membangun  kecakapan belajar, 
  6. memotivasi siswa belajar.
Dengan  banyaknya  manfaat  dalam  pembelajaran  Problem-based  Learning yang dapat mempengaruhi kualitas kinerja siswa, kemampuan siswa dalam upaya meningkatkan prestasinya. Sehingga pada akhirnya, pembelajaran Problem-based Learning dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kreativitas dari siswa.

3. Discovery Learning

a. Definisi/ Konsep

Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses  pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk  finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it him self” (Lefancois dalam Emetembun, 1986:103). Dasar ide Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas.

Metode Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatig conceps and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219). 

Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian. 

Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Akan tetapi prinsip belajar yang nampak jelas dalam Discovery Learning adalah materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi siswa sebagai peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk (konstruktif ) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. 

Dengan mengaplikasikan metode Discovery Learning secara berulang-ulang dapat meningkatkan kemampuan penemuan diri individu yang bersangkutan. Penggunaan metode Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. 

Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Mengubah modus Ekspositori siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery siswa menemukan informasi sendiri.
 
Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan (Sardiman, 2005:145). Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented. 

Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam metode Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historian, atau ahli matematika.  Melalui kegiatan tersebut siswa akan menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya. 

b. Sintaks Pembelajaran

 Adapun langkah-langkah pembelajaran discovery learning sebagai berikut.
  1. Stimulation (memberikan rangsangan) Proses kegiatan yang dilakukan pada tahap pertama ini yaitu, guru memberikan  rangsangan kepada siswa melalui penyajian masalah-masalah kontekstual dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
  2. Problem Statement (pernyataan/Identifikasi Masalah) Langkah selanjutnya yaitu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk  melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang telah disajikan sebanyak  mungkin hingga menentukan pemecahan masalahnya.
  3. Data Collection (Pengumpulan Data) Ketika proses eksplorasi berlangsung, guru memberikan kesempatan kepada  peserta didik untuk melakukan proses pengumpulan informasi sebanyakbanyaknya secara relevan.
  4. Data Processing (Pengolahan Data) Data processing befungsi untuk membuat konsep generalisasi.
  5. Verification (Pembuktian) Siswa melakukan pengkajian ulang secara cermat yang telah ditetapkan dengan  temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing.
  6. Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Tahap generalisasi adalah sebuah tahapan yang dilakukan oleh peserta didik  untuk menarik sebuah kesimpulan yang dujadikan sebagai prinsip umum dan berlaku untuk semua permasalahan yang sama.

c. Kelebihan Penerapan  Discovery Learning

 Berikut ini kelebihan dari penerapan Discovery Learning.
  1. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilanketerampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya.
  2. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
  3. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
  4. Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan  kecepatannya sendiri.
  5. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
  6. Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
  7. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasangagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
  8. Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada  kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
  9. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
  10. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses  belajar  yang baru.
  11. Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
  12. Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.
  13. Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber  belajar.
  14. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
d. Kelemahan Penerapan Discovery Learning

 Berikut ini kelemahan dari penerapan Discovery Learning.
  1. Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar.Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi. 
  2. Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
  3. Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
  4. Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
  5. Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa
  6. Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berpikir yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.

4. Project-Based Learning

a. Pengertian

Project Based Learning adalah model pembelajaran inovatif dan lebih menekankan  pada pembelajaran yang konstektual melalui rangkaian kegiatan yang kompleks. Model pembelajaran ini memiliki potensi yang besar untuk memberi pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa. 

Project Based Learning atau model pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Guru menugaskan siswa untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sistesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. 

Model pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata (Hosnan, 2014:319).  Aiedah & Audrey (2012:38) menyatakan bahwa Project Based Learning merupakan penugasan kompleks dengan memberikan pertanyaan berupa tantangan atau permasalahan yang melibatkan siswa untuk mendesain, memecahkan masalah dan melakukan kegiatan penyelidikan. Thomas J.W. Moursund, et al. (dalam Hosnan, 2014:321) menyebutkan bahwa PjBL adalah model pengajaran dan pembelajaran  yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam suatu proyek. 

Hal ini memungkinkan siswa untuk bekerja secara mandiri untuk membangun pembelajarannya sendiri dan kemudian akan mencapai puncaknya dalam suatu hasil yang realistis, seperti karya yang dihasilkan siswa sendiri. Project Based Learming dapat didefinisikan: 
  1. fokus pada konsep-konsep utama dari suatu materi;
  2. melibatkan pengalaman belajar yang melibatkan siswa dalam persoalan kompleks, namun realistik yang membuat mereka mengembangkan dan menerapkan ketrampilan dan pengetahuan yang mereka miliki; 
  3. pembelajaran yang menuntut siswa untuk mencari berbagai sumber informasi dalam rangka pemecahan masalah;
  4. pengalaman siswa belajar untuk mengelola dan mengalokasikan sumber daya, seperti waktu dan bahan. 
Guru atau mentor memfasilitasi, tidak membantu secara langsung, siswa mengeksplorasi sistem, mengajukan pertanyaan, melihat masalah dalam sistem itu, menentukan solusi, rencana dan akhirnya menerapkan proyek. Pada pembelajaran proyek ini siswa memilih, merencanakan, menyelidiki, menghasilkan produk dan presentasi. Dalam proses ini siswa diperkenankan untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam membuat produk autentik yang bersumber dari masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.

b. Ciri-ciri Pembelajaran

 Menurut Buck Institute for Education (dalam Hosnan, hal 322) , belajar berbasis 
proyek memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. siswa berusaha memecahkan sebuah masalah atau tantangan yang tidak  memiliki jawaban yang pasti,
  2. siswa ikut merancang proses yang akan dilakukan untuk menemukan solusi,
  3. siswa didorong untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, berkolaborasi, serta  mencoba berbagai macam bentuk komunikasi,
  4. siswa beertanggung jawab mengelola sendiri informasi yang telah dikumpulkan,
  5. evaluasi dilakukan secara terus menerus selama proyek berlangsung,
  6. produk akhir dari proyek dipresentasikan didepan umum,
  7. didalam kelas dikembangkan suasana penuh toleransi terhadap kesalahan dan n perubahan, serta mendorong bermunculnya umpan balik serta revisi,
c. Kelebihan dan Kekurangan

Menurut Moursund (Made Wena, 2011: 147) model pembelajaran proyek  mempunyai kelebihan sebagai berikut:
  1. increased motivation. Meningkatkan motivasi belajar siswa untuk belajar,  mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai,
  2. increased problem-solving ability. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah,
  3. improved library research skills. Membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil  memecahkan problem-problem yang kompleks,
  4. increased collaboration. Meningkatkan kolaborasi,
  5. increased resource-management skills. Mendorong siswa untuk mengembangkan  dan mempraktikkan ketrampian komunikasi,
Kelebihan lain dari Project Based Learning adalah dapat mengembangkan  keprofesionalan guru dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Guo & Yang dalam Kusumawati, 2015).

Sedangkan dalam materi pelatihan guru implementasi Kurikulum 2013 Matematika SMP/MTS (2013: 218) disebutkan bahwa project Based Learning mempunyai kekurangan:
  1. memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah,
  2. membutuhkan biaya yang cukup banyak,
  3. banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana  instruktur memegang peran utama dikelas,
  4. banyaknya peralatan yang harus disediakan,
  5. Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi  akan mengalami kesulitan.
  6. ada kemungkinan siswa kurang aktif dalam kerja kelompok,
  7. ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,  dikhawatirkan siswa tidak bisa memahami topik secara keseluruhan,
Kelemahan dari pembelajaran Project Based Learning ini bisa diatasi dengan  cara memberi fasilitas pada siswa dalam menghadapi masalah, misalnya dalam penelitian ini dengan cara membatasi waktu siswa dalam menyelesaikan tugas proyek, menyediakan alat sederhana yang ada di sekitar, dengan memilih penelitian yang mudah dijangkau sehingga tidak membutuhkan banyak waktu dan biaya, agar guru dan siswa merasa nyaman dalam proses pembelajaran perlu diciptakan susana pembelajaran yang menyenangkan.

d. Langkah-langkah Pembelajaran Secara Umum dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penentuan proyek
2. Membuat desain  proyek
3. Menyusun penjadwalan
4. Monitoring kemajuan proyek
5. Penyusunan laporan dan  presentasi
6. Evaluasi proses dan hasil proyek 

Langkah-langkah Pembelajaran Project Based Learning Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan model Project Based Learning sebagaimana yang dikembangkan oleh The George Lucas Education Foundation (dalam Kusumawati, 2015) adalah sebagai berikut :
a. Start With Essential Question (Penentuan Pertanyaan Mendasar)
b. Design a Plan for the Project (Menyusun Perencanaan Proyek)
c. Create A Schedul (Menyusun Jadwal)
d. Monitor the Students and The Progress of the Project (Monitoring)
e. Asses the Outcome (Menguji Hasil)
f. Evaluate the Experience (Evaluasi Pengalaman)

5. Cooperative Learning

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Belajar kooperatif adalah kegiatan yang berlangsung dalam lingkungan belajar  sehingga siswa dalam kelompok kecil saling berbagi ide-ide dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas akademik (Davidson & Kroll, 1991:262). 

Selain dapat digunakan untuk siswa yang bersifat heterogen, Johnson & Johnson (1994:44) menyatakan bahwa belajar kooperatif dapat juga digunakan pada setiap jenjang pendidikan mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, dalam semua bidang materi dan sebarang tugas. Juga, Slavin (1995:4) menyatakan bahwa belajar kooperatif telah digunakan secara intensif dalam setiap subjek pendidikan, pada semua jenjang pendidikan dan pada semua jenis persekolahan di berbagai belahan dunia. 

Dalam bidang matematika, belajar kooperatif dapat digunakan dalam praktik keterampilan, belajar penemuan, investigasi, pengumpulan data laboratorium, diskusi mengenai suatu konsep, dan pemecahan masalah (Davidson & Kroll 1991:362).

Menurut Johnson & Johnson (1994:22-23), terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu seperti berikut ini.
1. Saling ketergantungan yang bersifat positif antarsiswa.
2. Interaksi antarsiswa yang semakin meningkat.
3. Tanggung jawab individual.
4. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil.
5. Proses kelompok.
 Konsep utama dari belajar kooperatif menurut Slavin (1995:5) adalah sebagai berikut.
1. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria 
yang ditentukan.
2. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung 
pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini terfokus
dalam usaha untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota
kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain.
3. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu
kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan
bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang
untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok
sangat bernilai.

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Belajar kooperatif mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan belajar kooperatif  menurut Hill & Hill (1993:1-6) adalah (1) meningkatkan prestasi siswa, (2) memperdalam pemahaman siswa, (3) menyenangkan siswa, (4) mengembangkan sikap kepemimpinan, (5) mengembangkan sikap positif siswa, (6) mengembangkan sikap menghargai diri sendiri, (7) membuat belajar secara inklusif, (8) mengembangkan rasa saling memiliki, dan (9) mengembangkan keterampilan untuk masa depan.

Selain mempunyai kelebihan, belajar kooperatif juga mempunyai beberapa kelemahan. Menurut Dees (1991:411) beberapa kelemahan belajar kooperatif adalah (1) membutuhkan waktu yang lama bagi siswa, sehingga sulit mencapai target kurikulum, (2) membutuhkan waktu yang lama untuk guru sehingga kebanyakan guru tidak mau menggunakan strategi belajar kooperatif, (3) membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan atau menggunakan strategi belajar kooperatif, dan (4) menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama 

Meskipun belajar kooperatif memiliki kelemahan-kelemahan, namun masih dapat diatasi atau diminimalkan. Penggunaan waktu yang relatif lebih lama dapat diatasi dengan cara menyediakan lembar kerja siswa (LKS) sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien, kelompok dibentuk sebelum kegiatan pembelajaran, dan penggunaan waktu diatur secara ketat untuk setiap kegiatan pembelajaran.

c. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif

Belajar kooperatif dapat berbeda dalam banyak cara, tetapi dapat dikategorikan sesuai dengan sifat : (1) tujuan kelompok, (2) tanggung jawab individual, (3) kesempatan yang sama untuk sukses, (4) kompetisi kelompok, (5) spesialisasi tugas, dan (6) adaptasi untuk kebutuhan individu (Slavin, 1995:12-13). Terdapat berbagai model belajar kooperatif di antaranya adalah STAD, Jigsaw, Investigasi kelompok, TGT (Teams Games Tournaments), TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction), LT (Learning Together), TPS (Think-Pair-Share). (Eggen & Kauchak, 1996:277).

d. Perencanaan Pembelajaran Kooperatif

Perencanaan untuk melakukan pembelajaran kooperatif melibatkan lima  tahapan, yaitu: (1) menentukan tujuan, (2) merencanakan pengumpulan informasi, (3) membentuk kelompok, (4) mendesain aktivitas kelompok, dan (5) merencanakan
aktivitas kelompok secara keseluruhan