Friday, 3 May 2019

PERKEMBANGAN ALAT PERAGA HITUNG

Salam Pendidikan,


Hai....!  sobat pengunjung setia blog ini, pada kesempatan ini saya akan mengulas perkembangan alat hitung. Bagi anda orangtua, rekan pendidik dan adik-adik bisa memanfaatkan artikel ini untuk membantu anak-anak dalam belajar matematika.

gambar perkembangan peraga  alat hitung
Gambar perkembangan peraga  alat hitung
Apakah belajar matematika kamu anggap sulit?. Tentunya jawaban iya, mengapa demikian?. Selama ini mengerjakan soal matematika dianggap memerlukan waktu yang lama bila dibandingkan mengerjakan soal mata pelajaran lainnya. 

Solusi dari permasalahan di atas adalah mengerjakan soal matematikan akan lebih mudah, cepat, benar jika mengetahui rahasia dan strategi pengerjaannya. Bagaimana penasarankan dengan tips yang saya tawarkan.

Akan lebih baik jika kita pahami dulu perkembangan alat hitung yang ada dan sering kita jumpai dalam pembelajaran matematika.

Semangat aritmatika adalah sebuah kekayaan primordial manusia. Naluri berhitung pada manusia selalu melekat dalam kehidupan manusia. Hampir semua sisi kehidupan manusia tidak terlepas dari apa yang namanya matermatik.

Sistem angka dibentuk menurut irama yang berbeda-beda. Alat hitung yang lahirpun berbeda-beda. Kehadiran alat hitung pada dasarnya dibuat guna mempermudah proses aritmatika. Itulah sebabnya perkembangan alat hitung selau mengalami perubahan dan perbaikkan dari waktu ke waktu.

Berbagai macam jenis alat hitung masih terus digunakan , meski mengandung kelemahan dan keterbatasan. Misalnya kalkulator merupakan alat hitung elektronik namun tidak mampu menggusur alat hitung yang ada sebelumnya. Mengapa demikian?. Dibalik kelemahan alat hitung terdahulu ternyata memiliki fungsi meningkatkan kemampuan mental aritmatika. Contohnya abacus Jepang. Keadaan ini menggugah dunia untuk menggunakan abacus sebagai alat hitung dalam dunia pendidikan anak.

Beberapa alat hitung yang masih digunakan hingga sekarang antara lain:

A. Batu kerikil.
Batu kerikil sebagai simbol nilai satu adalah alat hitung yang sering dipakai. Selain mudah dipahamin penggunaan kerikil juga dapat digunakan untuk mengajarkan aritmatika. Bentuknya beragam . Ada yang berupa lidi, jari-jari tangan. Pada prinsipnya alat bantu ini bernilai satu.

Batu kerikil memiliki kelemahan antara lain tidak dapat digunakan untuk penjumlahan yang sangat banyak. Alat ini juga tidak dapat digunakan untuk operasi bilangan sebab tidak bisa mewakili nilai puluhan, ratusan, ribuan. Sehingga akan sulit digunakan untuk operasi hitung perkalian dan pembagian.

B. Rusian Abacus ( Abacus Manik 10)
Alat ini banyak digunakan di beberapa negara di dunia termasuk Indonesia.  Hampir diseluruh toko alat tulis menjual ini. Alat ini dapat digunakan untuk siswa TK dan SD.

Nilai manik-manik adalah 1. Baris kesatu "nilai satuan", baris kedua "nilai puluhan" baris ketiga "nilai ratusan". Dengan menggeser manik-manik sesuai nilai jumlah yang diharapkan ke atas, itulah nilainya.

Sisi lemahnya adalah ketika untuk menulis nilai sebuah bilangan misalnya:
a. 10 " pakai 1 baris ke II atau 10 baris ke I".
b. 20 " pakai 2 baris ke II atau 1 baris II dan 10 baris ke I"
c. 1100 " pakai 1 baris IV dan 1 bari III atau 10 baris III dan 9 baris II dan 10 baris I"
terlalu banyak alternatif penulisan sebuah bilangan, keadaan ini sangat menyulitkan anak.

C. Abacus 5 dan 2 ( Cina Abacus)
Alat ini dikembangkan di Cina, banyak digunakan oleh pedagang lantaran kebiasaan yang lama. Mereka menggunkan sempoa ini secepat kalkulator. Abacus cina sangat efektif dan efisien untuk memproses operasi bilangan dalam jumlah banyak. Kelemahannya nilai ganda pada manik-manik kanan.

D. Abacus manik 4 dan 1 (Abacus Jepang)
Alat ini dikembangkan di Jepang dan digunakan pada dunia pendidikan sebagai alat bantu hitung pada anak-anak sekolah dasar. Penggunaan abacus jepang dalam operasi hitung lebih sempurna dari alat hitung sebelumnya. karena dalam penulisannya hanya ada 1 alternatif dan sesuai dengan kaidah cara penulisan bilangan.

E. Abacus 99 (Indonesia Abacus)
Abacus jumlah manik-manik 9 dalam pembuatannya diilhami dari angka 9. angka paling besar dan sempurna. Kelebihan alat ini adalah mengatasi berbagai kesulitan  dalam penulisan nilai bilangan, operasi penjumlahan, perkalian, dan pembagian. Alat ini bisa digunakan oleh anak dari semua level usia. Penulisan maupun operasi bilangan hanya ada 1 alternatif. Abacus 99 sangat cocok dan tepat digunakan di dunia pendidikan di Indonesia.

Bagaimana perasaan anda setelah membaca artikel ini. senang bukan. sampai jumpa dengan artikel saya selanjutnya. Selamat belajar. 

2 comments:

M. Imam Muhri said...

Mantabszzxz,,,
Buat kutipan bagi yakszzz

RINTO KUSMIRAN said...

silahkan mas