Saturday 25 April 2020

CERITA SABTU PAGI, BELAJAR DARI RUMAH TVRI 25 APRIL 2020 "SUBUR ITU JUJUR"

"SUBUR ITU JUJUR"

Sahabat belajar dari rumah di TVRI, pada kesempatan ini Sabtu 25 April 2020. 


Subur adalah anak pak RT, Ibunya juga seorang guru di sekolahnya. Perawakan subur agak gemuk dengan warna kulit sawo matang.

Sebelum Subur, berangkat ke sekolah dia selalu terlebih dahulu berpakain dengan rapi, menyisir rambut yang legam dengan rapi juga. setelah rapi subur terlebih dahulu sarapan pagi.

Subur berpamitan dengan ibunya, tidak lupa mencium tangan ibunya. Subur adalah anak yang mandiri, iya selalu menggunakan sepeda ke sayangannya untuk berangkat ke sekolah.

Subur menuntun sepedanya menuju halaman rumah. Bertemulah subur dengan bapaknya. 

Ketika sedang sarapan tadi bapaknya subur yang seorang ketua RT menerima seorang warga yang akan mengurus administrasi pernikahan. Untuk memperlancar urusannya pemuda tersebut memberikan uang sebagai pelicin. Dengan tegas, bapak subur menolak uang pelicin tersebut. Dengan tegas, itu sudah menjadi tugas dan kewajiban saya sebagai ketua RT.

Setelah warga tersebut pergi, Bapak subur memberikan beberapa nasehat kepada Subur antara lain:
  • Tugas Subur sebagai seorang anak disekolah adalah belajar.
  • Subur harus menurut kepada kedua orangtua.
  • Subur berperilaku jujur.
Dengan berbekal nasehat dari bapaknya, subur berangkat ke sekolah dengan semangat yang membara.

Sesampainya disekolah pelajaran hari ini adalah pelajaran Pendidikan Jasmani dan olahraga. Subur terlihat gagah dengan seragam olahraganya yang berwarna dasar kuning dan orange. 

Pak Budi adalah guru olahraga disekolah Subur, orang sungguh sangat menyenangkan, berwibawa, teliti, sabar dan tegas. Setelah melakukan pemanasan pak Budi memberikan beberapa petunjuk berkaiatan pelajaran hari ini tentang"Lari mengelilingi kampung di sekitar sekolah.

Sebelum lari dimulai pak budi memberikan beberapa nasehat kepada anak-anak antara lain:
  1. Tidak boleh mampir ke rumah
  2. Tidak boleh memotong jalan/ menerobos.
Setelah menerima petunjuk dan nasehat dari pak Budi, Subur dan kawan-kawan segera memulai berlali keliling lingkungan sekolah.

Subur dengan semangat 45 melakuka tugas dari pak guru Budi. Dia, bahkan sempat memberikan pertolongan kepada kawannya yang terjatuh. Walaupun nafas tersengal-sengal Subur masih berlari dengan semangat. Bahkan kawannya ada yang bermain game, menerobos /menggunakan jalan pintas. 

Sampai Subur pada sebuah jalan yang hampir seluruh jalannya tertutup oleh tikar yang digunakan untuk menjemur padi. Hanya menyisakan seluas sepatunya yang tidak tertutup  tikar tersebut. Namun dengan sabar lewat pinggir tikar dengan cara memiringkan badannya dengan posisi tumit diangkat. 

Sementara Rio dan kawan-kawanya lewat ditengah jemuran padi tersebut, dengan santai, sambil berkata kepada Subur. Ngapain susah-susah lewat tengah, Bur. Lewat  tengah lebih cepat.

Somat misalnya, dia mampir dulu ke rumahnya untuk sarapan dirtumahnya dengan lauk ayam goreng. Hai.......! Somat, kan kata Pak Budi tidak boleh mampir, kok kamu mampir sih. Aku kan cuma sarapan kok, kan sayang lauknya ayam goreng.

Ada juga kawannya yang dibonceng menggunakan sepeda motor. Siti dan ke dua kawannya diantar dengan sepeda motor oleh ayahnya Siti agar sampai di sekolah.

Sudah hampir sampai ke sekolah, Subur menemukan seorang nenek yang sedang kesulitan menyusun kayu bakar. Dengan ikhlas Subur membantu nenek tersebut sampa kayu tersusun dengan rapi.

Seluruh kawan-kawan subur sudah lebih dulu sampai di sekolah. Pak Budi dengan sabar mengabsen sekaligus mengambil nilai praktek lari hari ini. Pak Budi terlihat binggung kenapa kurang satu siswa saya, guman dia. 

Selalng bebera menit terlihatlah Subur, dengan wajah sangat lelah memasuki halaman sekolah. Kemudian dia, meluruskan kakinya yang pegal luar biasa rasanya.

Tibalah saatnya pengumuman nilai yang di ambil pada pelajaran hari ini. Somat mendapat nilai 5, Rio mendapatkan nilai 4, siti, dan marni mendapat nilai 5,5. Sungguh diluar dugaan hasil yang di dapatkan oleh Subur pada pembelajaran kali ini yaitu mendapat nilai 8. Hal ini membuat kawan-kawannya heran, kok bisa ya Subur yang larinya seperti siput dan datang ke sekolah paling terakhir mendapatkan nilai yang bagus. Sementara nilai kita yang datang duluan cuma 4, 5, dan 5,5.

Pak Budi dengan tersenyum, dia berkata"  Tanpa sepengetahuan kalian, Bapak telah mengikuti perjalanan kalian tadi. Dengan cara melakukan penyamaran sebagai ayam yang masuk ke dalam  kurungan ayam sehingga saya tahu siapa yang mampir ke rumah sambil sarapan. 

Siapa saja yang memotong jalan, Pak guru juga tahu. Termasuk yang bermain game, melewati jemuran padi, membantu nenek menyusun kayu bakar, dibonceng oleh bapaknya agar sampai ke sekolah. Bahkan saya menyamar sebagi orang-orangan sawah untuk mengawasi kalian. Bahkan Subur dengan tegas menolak ajakan ibunya untuk naik motor sampai pada persimpangan jalan.


Yang bapak nilai adalah kejujuran kalian, ketaatan kalian dalam mengikuti perintah dan nasehat bapak, menolong sesama yang kesusahan/terkena musibah.

Pesan yang dapat adik-adik ambil adalah:
  • Jadi pejabata yang amanah( seperti pesan nenek kepada subur.
  • Kita harus jujur
  • Taat kepada orantua dan guru.
  • Tidak Korupsi (KKN) serta curang.

No comments: