Sebanyak 351 program studi sarjana terapan (D4) ikut serta dalam Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN) tahun 2021. Dari jumlah tersebut, 298 program studi berada di 40 politeknik negeri. Sementara itu, 53 program studi berada di 12 universitas, institut, sekolah tinggi dan akademi (unista).
351 Prodi D4 Ikut SNMPTN dan SNMPN Tahun 2021, Pastikan Status Pendataan Sekolah di Dapodik Valid |
Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo Widyobroto mengingatkan agar sekolah segera mengecek status pendataannya di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). “Karena jika mengikuti seleksi dari LTMPT, maka data yang akan digunakan adalah kedua data tersebut untuk menentukan kuota sekolah dan sebagainya,” jelasnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto mengatakan, bergabungnya ratusan prodi untuk mengikuti seleksi adalah hasil kolaborasi berbagai pihak dalam upaya meningkatkan kualitas SDM vokasi agar sesuai dengan -kebutuhan DUDI.
“Ini merupakan sebuah kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya ditengah upaya perguruan tinggi vokasi yang bersinergi bersama dunia industri dan dunia kerja agar ke depannya dapat mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya serap tinggi di industri,” jelas Wikan Sakarinto melalui telekonferensi, Jumat (15/1).
Selain itu, Budi Prasetyo juga menyatakan, pihaknya siap mendukung seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi vokasi se-Indonesia. SNMPTN dan SNMPN dibuka bagi calon pendaftar yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan Sarjana Terapan (Diploma IV). “Kami siap mendukung program Diksi untuk memperluas jangkauan pendidikan tinggi vokasi di Indonesia. Tak ada pembedaan, baik akademik maupun vokasi semua bisa mendaftarkan diri di LTMPT dan memilih program studi yang sesuai dan linear,” terangnya.
Lebih lanjut, Dirjen Wikan menjelaskan, proses awal yang harus dilewati oleh lulusan SMA, SMK, MA untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi adalah seleksi. Tahapan ini menjadi syarat penting agar baik lulusan maupun perguruan tinggi dapat mengukur kualitas calon peserta didiknya. “Untuk itu kami menggandeng LTMPT melakukan seleksi calon mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN maupun SNMPN,” imbuh Wikan.
Kualitas Institusi Pendidikan Vokasi Penentu Tercapainya SDM Vokasi yang Unggul
Dirjen Diksi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto menegaskan pentingnya membangun institusi pendidikan vokasi yang berkualitas guna mencapai SDM Vokasi yang unggul dan sesuai dengan kebutuhan. Ia menyatakan bahwa jajarannya senantiasa mengupayakan terwujudnya pendidikan vokasi yang semakin mumpuni.
“Ke depannya pasti kita akan melihat antrean masuk SMK, Politeknik, maupun Unista Vokasi. Di sana mereka akan mendapatkan pengalaman dan praktik kerja yang kuat untuk kepentingan modal karier masa depan mereka nantinya,” ucap Wikan optimistis.
Senada dengan itu, Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Indonesia (FDPNI), Zainal Arief menyampaikan bahwa politeknik siap membuka kesempatan seluas-luasnya agar masyarakat mudah mengakses pendidikan vokasi di politeknik.
Tidak dapat dipungkiri, pendidikan vokasi kini makin mengemuka dengan berbagai pilihan program studi yang ditawarkan. Tak hanya itu, ciri khas pendidikan vokasi yang lebih banyak menempatkan menerapkan unsur praktik, menjadikan peserta didik dapat merasakan pengalaman yang lebih dekat dengan situasi riil dunia kerja yang akan mereka hadapi.
Keuntungan lainnya yang bisa didapatkan saat melanjutkan ke pendidikan vokasi adalah ketersediaan lapangan kerja yang lebih luas. “Seorang sarjana terapan atau diploma memiliki kesempatan diterima bekerja lebih tinggi karena keahlian yang dimiliki benar-benar spesifik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau instansi tertentu,” terang Wikan.
Wikan Sakarinto mengistilahkan, jika tangan kanan seorang lulusan vokasi memegang ijazah, transkrip, dan sertifikat keterampilan, maka tangan kirinya memegang produk nyata yang ia hasilkan selama menempuh pendidikan vokasi. “Ini gambaran lulusan sarjana terapan,” pungkasnya.
Di akhir paparannya, Wikan menegaskan kembali agar para pendaftar SNMPTN memilih jurusan sesuai dengan bakat dan minatnya. Ia mengimbau agar pelamar memahami jenjang pendidikan yang menarik minat mereka. “Kalau mau milih pahami dulu, kunjungi laman seluruh kampus di Indonesia. Pilih sarjana akademik atau terapan tergantung bakat dan mau jadi apa kamu di masa depan,” pesan Wikan.
Bagi yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan pada jalur vokasi, yang perlu diingat adalah kecermatan dalam mencari informasi seputar jalur penerimaan mahasiswa baru. Sebab, pendaftaran dan seleksi tahun ini dilakukan secara online. “Agar tidak salah memilih jalur penerimaan, sedapatnya pendaftar mengakses informasi yang tertera pada laman LTMPT dan Pusat Informasi Politeknik Negeri Se-Indonesia melalui laman http://politeknik.or.id/,” tutup Wikan.
Rentang waktu yang harus diperhatikan pendaftar SNMPN yaitu pembukaan tanggal 11 Januari 2021. Pendaftaran SNMPN 2021 tanggal 11 Januari-19 Maret 2021. Pengisian data oleh sekolah tanggal 11 Januari-12 Maret 2021. Verifikasi berkas SNMPN 2021 oleh masing-masing politeknik tanggal 18 januari -26 maret 2021. Penutupan pendaftaran SNMPN 2021 tanggal 19 Maret 2021. Pengumuman SNMPN 2021 tanggal 6 April 2021.
Daftar Politeknik dan Unista yang mendaftarkan D4-nya melalui LTMPT dapat dilihat melalui link https://www.ltmpt.ac.id/?mid=20. Informasi selengkapnya mengenai Politeknik dan jalur seleksinya silahkan diunduh melalui https://politeknik.or.id. Selanjutnya, informasi mengenai seleksi LTMPT dapat diunduh melalui https://www.ltmpt.ac.id. Adapun informasi lebih lanjut dapat menghubungi Koordinator Humas SNMPN: Andri Suryandari (WA/HP. 0819833824), Humas Diksi: Kristiani (WA/ HP 08161327480), Teguh Susanto: (WA/ HP 08128612886).
No comments:
Post a Comment