Friday 26 June 2020

BUKU PANDUAN DAN FORMAT KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH UNTUK DAPODIKDASMEN 2021

RINTOKUSMIRAN.COM- Buku panduan dan format kerusakan bangunan sekolah untuk dapodikdasmen 2021. Dengan adaya panduan dan format kerusakan bangunan sekolah untuk dapodikdasmen 2021 setidaknya bisa membatu sekolah dalam melakukan analisa kerusakan pada sarana dan prasarana khususnya Bangunan/gedung sekolah.

BUKU PANDUAN DAN FORMAT KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH UNTUK DAPODIKDASMEN 2021
BUKU PANDUAN DAN FORMAT KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH UNTUK DAPODIKDASMEN 2021

Buku panduan dan format kerusakan bangunan sekolah untuk dapodikdasmen 2021 ini sebagai upaya kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk memperoleh data yang berkualitas sesuai dengan kondisi bangunan sekolah. 

Mungkin cerita ini ada yang mengalami kondisi seperti yang saya ilustrasikan sebagai berikut. Ada sekolah A memiliki gedung dengan kondisi rusak berat. Sebagai solusi sekolah tersebut membuat sebuah proposal pemohonan perehapan gedung sekolahnya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat . Setelah bertahun-tahun ternyata proposal tersebut belum ada tanggapan dari pihak terkait. Kemudian pihak sekolah tersebut menanyakan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat dan diberikan solusi untuk mendapatkan batuan harus merubah kondisi bangunannya pada dapodik. Setelah dibuka didapodik ternyata kondisi bangunannya masik bagus bahkan tinggat kerusakan yang terinput 0 %.  Semoga ilustrasi tersebut dapat dijadikan pengingat bagi kita semua berkaitan dengan % kerusakan bangunan. 

Karena hasil analisis bangunan yang tepat akan menentukan sekolah anda untuk mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus untuk bangunan sekolah. Alokasi dana berdasarkan tingkat kerusakan bangunan baik kategori ringan, sedang, berat.

Bukan tanpa sebab pemerintah mengeluarkan panduan dan format kerusakan bangunan sekolah untuk dapodikdasmen ini, yang menjadi dasar adalah rendahnya kualitas data sarana dan prasarana khususnya dalam hal kondisi kerusakan prasarana.

Mengapa kualitas data sarana dan prasarana khususnya dalam hal kondisi kerusakan prasarana masih rendah? Penyebab utama rendahnya kualitas data sarana dan prasarana adalah kurangnya pemahaman responden (petugas sarana dan prasarana) dalam menentuka kualitas data prasarana. 

Sehingga perlu adanya keseragaman metode perhitungan kerusakan prasarana serta pelatihan khusus kepada responden/petugas bagian sarana dan prasarana/Operator sekolah terkait tata cara perhitungan kerusakan prasarana. 

Dengan adanya buku panduan dan format kerusakan bangunan sekolah untuk dapodikdasmen 2021 bisa dijadikan sekolah sebagi bahan referensi serta pedomaan dalam menentukan kerusakan suatu bangunan.

Sedikit gambaran yang diulas dalam Buku panduan dan format kerusakan bangunan sekolah untuk dapodikdasmen 2021 adalah sebagai berikut

1. DEFINISI 
Atap
adalah elemen pelindung bangunan dari panas dan hujan yang terdiri dari penutup atap besertastruktur penutup atap (Kuda-kuda, Gording, kaso, reng). 

Balok
merupakan elemen yang dibentuk secara horizontal yang disebut juga sebagai elemen lentur yang menahan gaya transversal dan menyalurkannya ke kolom. 

Dinding 
merupakan suatu elemen arsitektural yang digunakan sebagai pembatas / penyekat suatu ruangan. 

Finishing
merupakan suatu elemen arsitektural yang membuat suatu material lebih indah. 

Kaca 
merupakan suatu elemen arsitektural yang melekat pada jendela dan berfungsi sebagai tempat keluar masuk cahaya. 

Kolom
merupakan elemen yang dibentuk secara vertikal berupa tiang penyangga yang menahan gaya aksial tekan bangunan 

Kusen
merupakan elemen arsitektural yang berfungsi sebagai tempat melekatnya pintu dan jendela. 

Massa Bangunan 
merupakan bangunan yang terdiri atas satu atau lebih ruangan yang memiliki fungsi ruangan yang sama atau berbeda beda.  

Pelat
adalah diafragma yang dibentuk secara horizontal yang menahan beban struktur transversal ke tumpuan balok yang berfungsi sebagai pijakan maupun sekat antar lantai 

Penutup Lantai  
merupakan bagian horizontal dari bangunan yang dibatasi dinding atau pembatas vertikal. Material dari lantai dapat berupa tanah / kerikil / kayu / keramik / granit / batu / material lainnya. 

Pintu 
merupakan suatu elemen arsitektural yang digunakan sebagai jalur keluar masuknya manusia pada suatu ruangan. 

Pondasi
adalah komponen struktur utama terletak di bagian bawah yang berfungsi penopang suatu massa bangunan. 

Plafon
adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai langit-langit bangunan. 

Utilitas
adalah jaringan untuk memasok sesuatu. Contoh : listrik, air, limbah, dsb. 


2. KRITERIA 
Pembangunan Bangunan Gedung Negara adalah kegiatan mendirikan Bangunan Gedung Negara yang diselenggarakan melalui tahap perencanaan teknis pelaksanaan konstruksi dan pengawasannya baik merupakan pembangunan baru perawatan bangunan gedung maupun perluasan bangunan gedung yang sudah ada dan atau lanjutan pembangunan bangunan gedung  Rehabilitasi adalah kegiatan memperbaiki bangunan gedung yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula sedangkan utilitas dapat berubah Kerusakan bangunan adalah tidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan akibat penyusutan/berakhirnya umur bangunan, atau akibat ulah manusia atau perilaku alam seperti beban fungsi yang berlebih, kebakaran, gempa bumi, atau sebab lain yang sejenis. Kerusakan dimaksud dapat dikategorikan menjadi: 

a. Kerusakan Ringan 
Kerusakan yang terjadi pada komponen non-struktural, seperti penutup atap, langit langit, penutup lantai dan dinding pengisi 

b. Kerusakan Sedang 
Kerusakan pada sebagian komponen non struktural, dan atau komponen struktural seperti struktur atap, lantai, dan lain sebagainya 

c. Kerusakan Berat  
Kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan, baik struktural maupun non-struktural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya  Penentuan tingkat kerusakan bangunan gedung didasarkan pada tingkat kerusakan pada pekerjaan standar (struktur, arsitektur, ME, finishing). 
a. Rusak ringan ≤ 30%
b. Rusak sedang > 30% s.d. 45%

c. Rusak berat > 45%  

3. LINGKUP  KEGIATAN 
Bila terdapat sekolah/madrasah yang memiliki massa bangunan lebih dari satu, maka sekolah/madrasah tersebut dapat memiliki tingkat kerusakan lebih dari 1 (tingkat kerusakan pada setiap masa bangunan). 

Prosentase kerusakan 1 massa bangunan adalah penjumlahan (resultante) kerusakan komponen/ element massa bangunan tersebut. Satu massa bangunan dikatakan rusak berat jika jumlah (resultante) kerusakan komponen/ element massa bangunan lebih besar 45% atau kerusakan komponen strukturnya lebih besar 30% 

Adapun metode penilaian kerusakan bangunan yang digunakan adalah: 

a. Pengamatan Visual
Dilakukan terhadap komponen dari bangunan gedung atau bangunan gedung secara keseluruhan dengan menggunakan Form Identifikasi sebagaimana tertuang Dokumen Identifikasi dan Verifikasi Kerusakan. 

b. Pengukuran Dimensi
Dilakukan untuk mengukur dimensi dari tiap struktur bangunan
Selanjutnya berdasarkan hasil pendataan dilakukan analisis tingkat kerusakan dan klasifikasi kerusakan. Analisis tingkat kerusakan dan klasifikasi kerusakan kemudian menjadi input dalam form penilaian kerusakan.  

4. ALUR PENTENTUAN TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN 
Penilaian dilakukan komponen bangunan dilakukan secara berurutan dan bila tingkat kerusakan sudah mencapai rusak berat, maka perhitungan tidak perlu dilanjutkan ke penilaian komponen berikutnya. Angka prosentase yang dihasilkan tidak berkaitan dengan pembiayaan yang dibutuhkan. 

5. INSTRUMEN 
a. Formulir Penilaian Kerusakan 
b. Klasifikasi Kerusakan dan Perhitungan Persentase Kerusakan
Penentuan tingkat kerusakan bangunan dilakukan pada setiap komponen/subkomponen bangunan dengan 5 tingkat klasifikasi kerusakan sebagai berikut: 
● Rusak Sangat Ringan (Klasifikasi 1)
● Rusak Ringan (Klasifikasi 2)
● Rusak Sedang (Klasifikasi 3)
● Rusak Berat (Klasifikasi 4)
● Rusak Sangat Berat (Klasifikasi 5) 

6. BATASAN PENGGUNAAN FORM PENILAIAN TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN 
Form penilaian tingkat kerusakan ini, hanya digunakan untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan massa bangunan. Form ini tidak dapat digunakan untuk menentukan tingkat kerusakan sekolah, utamanya untuk sekolah yang terdiri dari lebih dari satu massa bangunan dan tingkat kerusakan massa bangunan yang berbeda beda.  

Bagi anda yang memerlukan Buku panduan dan format kerusakan bangunan sekolah untuk dapodikdasmen 2021 dapat anda unduh pada link di bawah ini


Semoga informasi ini tentang uku panduan dan format kerusakan bangunan sekolah untuk dapodikdasmen 2021 dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

No comments: